Part 39

1.2K 139 24
                                    

Keesokan harinya...

Raya berjalan menghampiri Mondy yang tengah sarapan. Hari ini ia akan mencoba bertanya mengapa Mondy seperti tak lagi menyukai Megan.

"Oh iya. Sekalian aja gue tanyain sama dia. Kalau dia lagi suka sama cewek lain apa nggak. Mungkin dia akan jawab?" Pikirnya.

Raya pun berdiri disamping Mondy yang tengah melahap makanannya.
"Mon.." panggil Raya pelan. Mondy hanya menoleh.

"Tunggu. Kalau dia suka sama cewek lain, sama siapa coba? Apa Jangan-Jangan, sekretarisnya? Hah? Ah Nggak mungkin sih. Eh tapi bisa jadi. Soalnya dia cantik, baik, dan Mondy juga kayaknya deket sama dia"  pikir Raya.

Malah membuat Mondy kesal karna Raya yang tak kunjung berkata juga. Mondy pun mengabaikan Raya lalu melanjutkan sarapannya.

"Seenggaknya gue tanya dulu deh sama dia. Biar dia gak diam-diam deket sama cewek lain. Nanti sakit hatinya malah tambah parah kalau gue tau Mondy diam-diam punya cewek lain. Mending tau sekarang. Walaupun sama-sama akan sakit hati" batin Raya.

Raya pun memantapkan niatnya untuk bertanya pada Mondy.
"Mon" panggil Raya. Lagi. Dan Mondy hanya menoleh kembali.

Namun lagi-lagi Raya terdiam. Mondy yang sedang tak ingin berdebat pun mengabaikannya lagi.

"Oh iya! Nanti kalau dia tanya apa hak gue menanyakan hal itu, gue harus jawab apa? Masa gue jawab jujur biar gak sakit hati lagi kayak waktu dulu? Aaa gak mungkin gue jawab gitu. Terus gimana? Please.. gue butuh jawaban. Kira-kira apa ya? Duuhh.. ah iya! Gue jawab aja karna gue istri dia. Iya. Pasti dia jawab jujur. Oke. Gue akan coba" batin Raya.

"Mon..!" Panggil Raya. Lagi. Membuat Mondy kesal dengan Raya.

"Apasih,Ray? Dari tadi Man Mon Man Mon. Kalau gak mau ngomong yaudah jangan ganggu gue" ucap Mondy kesal.

"Diiih.. jawabnya gitu amat. Kayak gak ada jawaban lain aja" ucap Raya.

"Yaudah apa? Mau ngomong? Ngomong apa?" Tanya Mondy.

"Nyari Megan yuk! No Megan kan udah gak bisa dihubungi, terus keluarganya juga udah pindah. Bukan cuma lo aja yang kangen sama dia. Gue pengen ketemu dia" jawab Raya.

Mendengarnya Mondy menatap Raya tanpa berkedip. Bibirnya tak sedikitpun mengukir senyuman.

"Ke..napa?" Tanya Raya sedikit takut. Mondy langsung mengalihkan pandangannya.

"Nggak" jawab Mondy singkat. Lalu Mondy pun berdiri. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Raya yang terlihat sedikit ketakutan. "Pagi-pagi udah bikin badmood aja" ucap Mondy dengan nada pelan.

"Lho? Emangnya salah?" Tanya Raya.

Mondy mendekatkan wajahnya pada telinga Raya dan berbisik "Tch! Jangan sebut nama dia lagi. Proses gue lupain dia udah 75%. Jangan bikin usaha gue gagal. Karna saat ini dan kedepannya, akan hanya ada kita" bisik Mondy.

Tanpa menunggu jawaban dari Raya, Mondy pun bergegas pergi dari hadapan Raya.

Raya diam mematung mendengarnya. Matanya membulat karna kaget.
"Tuh kan. Berarti dia lagi suka sama cewek lain. Ck argh! Kenapa gue gak tanya dia siapa sih" batin Raya menggerutu.

...

"Eh tunggu!!" Mondy menghentikan langkah kakinya ketika ia menyadari sesuatu.

"Kok gue tadi bilang gitu ya?" Bingung Mondy. Ia pun terlihat berpikir "Emm.. ah bodo amat lah" ucap Mondy. Lalu ia pun pergi dan melanjutkan langkah kakinya.

Skip

"Ah kalau udah kepikiran terus kayak gini, paling gak bisa nih gue mikir sendirian. Duuh Reva juga mana lagi nih belum datang juga" Raya terlihat berjalan kesana kemari menunggu datangnya Reva.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang