Part 16

1.4K 134 17
                                    


"Mondy kamu ngomong apaan sih?" Ucap Megan tak percaya.

"Aku bilang, hubungan kita cukup sampai disini. Jangan pernah ganggu aku lagi" ucap Mondy.

"Mondy ini prank kan? Kamu bohongin aku lagi kan? Udah ah gak lucu. Aku gak suka ya kamu bohong kayak gi--"

"Maaf tapi aku serius" ucap Mondy.

Air matapun mulai membasahi Pipi Megan. Ia kaget dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Mondy.. ini bohong kan?" Tanya Megan tak percaya.

"Nggak. Aku serius. Seratus kali serius" ucap Mondy.

"Tapi.. tapi kenapa?"

"Aku gak mau ngecewain orang tua aku dan aku mau belajar menerima Raya. Maafin aku tapi kita cukup sampai disini" ucap Mondy.

Megan pun semakin menangis. Ia sungguh terkejut dengan pernyataan yang tiba2 Mondy sampaikan ini.

Sementara itu, Raya terduduk diam. Sepertinya Ia tengah memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian Cindy datang dan duduk kembali disamping Raya.

"Cin. Raya kenapa sih? Kok dia jadi diam kayak gini?" Tanya Melly.

"Ehmm.. Raya itu lagi kaget guys. Ternyata dibalik nyebelinnya suami dia, diam2 perhatian sama Raya. Jadi dia gak nyangka" jawab Cindy. Namun sepertinya Raya tak mendengarkannya. Ia masih sibuk dalam fikirannya.

"Hah? Serius? Ciee Raya.." ucap Melly.

"Waah.. alamat akur nih kalian" ucap Iyan.
Namun Raya masih saja diam.

Tak lama kemudian Megan kembali sambil menangis. Ia mengambil tasnya kemudian pergi.

"Lho? Megan? Lo kenapa? Megan!" Ucap Cindy saat ia kaget melihat Megan menangis dan Pergi.

Raya langsung melihat Megan yang berlari pergi keluar. Raya berdiri dan langsung berlari mengejar Megan.

Raya berhasil memegang tangan Megan saat mereka sampai parkiran.
"Megan.. lo kenapa?" Tanya Raya. Megan menggelengkan kepala sambil menghapus air matanya.

"Megan maaf. Gue tadi--"

"Ray.. gue minta maaf sama lo" ucap Megan.

"Maaf? Maaf kenapa?" Tanya Raya.

Baru saja Megan ingin menjawab, ia malah melihat Mondy yang berjalan mendekati mereka berdua.

"Gue minta maaf. Baik baik sama Mondy ya" ucap Megan lalu berlari pergi meninggalkan Raya.

"Megan!" Panggil Raya. Namun percuma. Megan sudah pergi. Mondy pun menghampiri Raya.

"Mondy itu Megan nangis. Lo kejar dia" ucap Raya.

"Udah biarin aja" ucap Mondy.

"Biarin gimana? Itu Megan nangis. Lo seharusnya kejar dia!" Ucap Raya.

"Ray udah lah biarin aja" ucap Mondy.

"Mondy. Dia nangis. Kok lo jadi cuek gini sama dia?...." Ucap Raya.

"Ray" panggil Mondy namun Raya terus saja menyuruh Mondy untuk mengejar Megan.

"Ray diam dengerin gue" ucap Mondy. Dan Raya masih saja tak mendengarkannya dan tetap berisik menyuruh Mondy mengejar Megan.

"Ray" panggil Mondy sekali lagi. Dan lagi lagi Raya tak mendengarkannya.
"RAYA! DENGERIN GUA!" Mondy akhirnya membentak Raya. Membuat Raya kaget dibentaknya. Ini merupakan pertama kalinya Mondy membentaknya. Walau mereka sering tak akur.

Mondy memegang kedua pundak Raya dengan keras. Membuat Raya sedikit kesakitan.
"Ray! Gua ini suami lo! Gak seharusnya lo nyuruh gua ngejar cewek lain!" Ucap Mondy. Dengan kata2 ini, Raya dibuat diam sekaligus kaget.
"Biarin aja dia pergi. Dia bukan urusan gua lagi" sambung Mondy.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang