Part 18

1.3K 133 17
                                    

Malam hari...

Sedari sore, Raya dan Mondy berada di rumah orangtua raya. Raya ingin menemui Papanya dan Mondy bersedia menemani Raya. Dan kini, mereka tengah berada di ruang tengah.

"Raya, Mondy. Kalian ingat pesan Papa ya. Jika suatu saat nanti Papa pergi meninggalkan kalian, jangan jadikan kepergian Papa sebagai alasan untuk kalian berpisah. Papa gak mau itu terjadi pada kalian" Pesan Papa Raya.

"Papa kok ngomongnya gitu sih? Papa pasti sehat kayak dulu lagi kok" Ucap Raya dengan nada sedih.

"Raya bener,Pah. Papa pasti sehat. Dan Papa nanti juga pasti akan menggendong cucu kita" ucap Mama Raya.

"Kalau gitu kenapa gak sekarang?" Tanya Papa Raya enteng. "Mumpung Papa masih disini" sambung Papa Raya.

"Yaudah kalau gitu. Yuk Ray kita bikin cucu buat mereka sekarang" ajak Mondy. Berhasil membuat Raya kaget.

"Ehh. Orang lagi serius juga" ucap Raya sambil memukul pelan paha Mondy.

"Lahh? Ini juga serius kali" ucap Mondy.

"Hah? Nggak nggak. Lain kali aja" tolak Raya.

"Tapi kan Papa maunya sekarang. Mau cepet2" ucap Mondy.

"Tapi gue belum siap. Lo juga Kayak udah siap aja" kesal Raya.

"Enak aja. Gue juga sekarang siap" ucap Mondy mantap.

"Ehh kalian malah asik berdua aja" ucap Mama Raya menghentikan mereka.

"Jadi intinya kalian gak akan berpisahkan? Walaupun Papa udah gak ada?" Tanya Papa Raya.

Raya dan Mondy keduanya terlihat diam. Jika melihat situasi seperti itu, bisa menjadi kesempatan untuk mereka bercerai. Karena alasan utama mereka menerima perjodohan ini juga karena Papa Raya.

"Mondy. Papa udah mempercayakan Raya sama kamu. Sekarang Raya adalah tanggung jawab kamu. Saya titipkan Raya saya kamu" ucap Papa Raya.

"Mondy,, emm.. Mondy,,," Mondy terlihat ragu untuk mengatakan kalimatnya.

"Pah. Kayaknya kita harus pulang sekarang deh" ucap Raya langsung. Sebenarnya Raya mencari aman.

"Lho?? Kalian mau pulang sekarang? Nggak mau nginap disini?" Tanya Mama Raya.

"Nggak usah deh lain kali aja" jawab Raya lalu mencium tangan kedua orang tuanya. Diikuti oleh Mondy.

"Yaudah deh. Hati-hati ya" ucap Mama Raya.

"Iya. Assalamualaikum" salam Mereka.

"Wa'alaikumsalam" jawab orangtua Raya.

Ramon pun pergi meninggalkan rumah Orangtua Raya.


..

Saat di mobil.

"Mampus. gua udah dilarang cerain lo" ucap Mondy sambil menyetir mobilnya.

"Yaudah kita cerai diam2 aja" usul Raya. Sontak membuat Mondy langsung melihat kearah Raya.

"Hah? Lo sadar apa yang lo ucapin barusan?" Kaget Mondy.

"Kenapa emangnya?" Tanya Raya.

"Gini ya. Kalau kita cerai diam-diam itu justru malah akan memperparah keadaan. Argh entah gimana jadinya gua gak bisa bayangin" jawab Mondy.

"Yaudah si gue cuma nyaranin. Turunin gue" ucap Raya.

"Mau kemana lo?" Tanya Mondy masuh masih belum memberhentikan mobilnya.

"Udahlah turunin gue cepet" perintah Raya.

"Nggak. Mau kemana lo?" Tanya Mondy.

"Perlu gue bilang?" Tanya Raya.

Love Comes Too Late [TAMAT]Where stories live. Discover now