Part 34

1.3K 140 14
                                    

Usia kandungan Raya saat ini sudah menginjak dua bulan. Tak mudah bagi Raya menghadapi semua. Terkadang ia tak nafsu makan, hingga selalu merasa mual. Dan terkadang Raya bertengkar dengan Mondy hanya karena hal kecil.

Tentang Megan, sudah 2 bulan ini tak ada yang mendengar kabarnya. Megan benar-benar pergi. Raya maupun teman teman anak jalanan, mencoba menghubungi Megan beserta keluarganya. Namun semuanya tak dapat dihubungi.

Raya pernah mencoba bertanya dan meminta untuk Mondy mencari Megan. Namun jawaban Mondy tetap sama. Ia ingin tetap bersama Raya.

Mondy memutuskan untuk benar-benar menjauhi Megan dan ingin bersama Raya. Ini merupakan keputusan Mondy sendiri. Bahkan ia rela tak bersama orang yang ia cintai demi berada disamping Raya. Walaupun itu seumur hidupnya.

...

"Mondy? ?" Panggil Raya setelah ia membika pintu rumahnya. Ia baru saja pulang dari rumah Reva.

"Hmm.. Belum pulang kayaknya" gumam Raya karna tak mendengar jawaban Mondy.
Raya pun berjalan menuju kamarnya.

"Ehh?" Langkah Raya terhenti saat ia melewati ruang keluarga. Ia pun masuk ke dalamnya. "Huffttt Mondy..!! Berantakan banget sih! Ck!" Raya terlihat lelah. Namun ia tetap membereskan rumahnya

Skip

"Hufft.. akhirnya selesai juga" ucap Raya lega kala ruang keluarga telah selesai ia bereskan.

Raya pun keluar dan melangkah menuju kamarnya. Rasa penat kini menyelimutinya.

Cklekk

"Hah? Astoge Mondy" Raya menggertakan giginya kesal. Ketika ia melihat keadaan kamarnya yang juga cukup berantakan.

"Mondy gimana sih. Kan gue udah suruh dia beresin kamar ini sebelum dia pergi kerja. Kok ini malah kayak tambah berantakan sih. Ah tu anak nambah kerjaan gue aja!" Omel Raya.

Ia pun melangkahkan kakinya dengan kesal. Lalu mulai membereskan kamarnya.

"Ugh! Kayaknya dia emang gak bisa biarin kamar ini beres dikit aja. Selalu aja bisa dia---"

"Raya Raya! Ray??"

Omelan Raya terhenti ketika ia mendengar Mondy memanggilnya. Tak lama kemudian Mondy berlari menghampiri Raya dengan wajah cemas.

Namun Raya tak mempedulikannya. Raya malah terlihat kesal karena Mondy.

"Ray serius lo ma.... tunggu tunggu tunggu. Kok lo kayak lagi BT gitu? Kenapa?"

"Duhh,Mon. Lo tuh kalau gak mau bantuin gue beres2 ya jangan bikin berantakan dong" keluh Raya.

Mondy pun mengedarkan pandangannya melihat keadaan kamarnya yang memang cukup berantakan.
"Oh iya. Tadi gua nyariin jas ini gak ada. Ya karna udah siang juga ya gue acak2in aja. Mana sempet beresin semuanya lah. Lagian, lo pagi2 udah pamit aja. Belum juga gue bangun" ucap Mondy.

"Lho kok jadi nyalahin gue sih?"

"Ya dari pada gak ada yang salah?"

"Hah? Apaan coba? Yang salah itu lo"

"Kenapa gue?"

"Gue tanya. Yang ngacak2in kamar ini siapa?"

"Ya gue"

"Nah itu lo tau"

"Dih.. yaudah maaf"

"Maaf aja gak bakal bikin kamar ini rapi lagi. Bantuin!!" Ucap Raya.

"Yaah.. gue baru pulang kerja,Ray. Bikinin minum dulu kek" tolak Mondy.

"Lo pikir gue dari tadi disini? Gue juga baru pulang,Mon. Udah ayo bantuin" ucap Raya.

Love Comes Too Late [TAMAT]Where stories live. Discover now