Part 53

1.1K 145 48
                                    

Mondy turun dari mobilnya. Lantas ia pun berjalan memasuki rumahnya. Namun pikirannya masih tertuju pada Raya. Dimana Raya sekarang?

Mondy sudah berkali-kali mencoba untuk menelpon Raya. Namun Raya tidak bisa dihubungi. Tentu itu membuatnya semakin merasa bersalah dan menyesal.

Ia juga sudah mencoba menghubungi Mama Raya namun sama saja. Tidak berhasil.

"Mondy. Kamu dari mana sih? Terus, ada apa sebenarnya antara kamu sama Raya?" Tanya Mama Mondy yang sedari tadi menunggunya bersama Viola yang sudah tertidur dipangkuannya. Mungkin ia tertidur ketika menunggu Mondy.

Mondy tak menjawab. Bahkan ia tak melirik ibunya sedikitpun. Ia hanya berjalan pelan memasuki rumahnya dengan hati yang terasa hancur.

"Mondy, Mama tanya sama kamu!" Ucap Mama Mondy tegas.

Namun Mondy masih tak merespon. Membuat ibunya semakin bingung. Ada apa sebenarnya?

"Mondy!!" Panggil Mama Mondy. Mondy masih tak mempedulikannya.

"Mon--"

"Mondy!" Panggil Papa Mondy yang tiba-tiba datang. Berhasil membuat Mondy menghentikan langkahnya.

Ayahnya pun berjalan mendekati Mondy.
"Ada apa sebenarnya antara kamu dan Raya?" Tanya Papa Mondy.

Mondy membalikkan tubuhnya dan hanya menatap ayahnya.

"Raya menangis dan mengatakan kalian akan cerai" ucap Papa Mondy. Membuat Mondy sedikit terkejut.

"Papa ketemu sama Raya? Dimana? Dimana dia sekarang?" Tanya Mondy.

"Tadi pagi Papa tidak sengaja bertemu dengannya" jawab Papa Mondy.

Mondy terlihat kecewa mendengarnya. Apa Kini Raya benar-benar pergi dari kehidupannya?

"Raya please. Izinkan gua ketemu sama lo. Sekali aja"

"Mondy. Apa benar kamu bermain dengan wanita lain?" Tanya Papa Mondy. Membuat Mama Raya yang mendengarnya benar-benar terkejut.

"Mondy?? Itu gak bener kan?" Tanya Mama Mondy tak percaya.

"Mondy, bukannya kamu sudah berjanji tidak akan mengulanginya?" Ucap Papa Mondy

"Apa itu artinya,, kalian akan cerai?" Tanya Mama Mondy. Mondy menggelengkan kepalanya.

"Lalu mengapa Raya pergi?" Tanya Papa Mondy.

"Mah,Pah. Raya cuma salah paham. Dia gak sengaja melihat Mondy sama Karin" jawab Mondy lirih.

"Jika itu memang kesalah pahaman, seharusnya kamu bisa menjelaskannya pada Raya. Perceraian bukan satu-satunya pilihan" ucap Papa Mondy.

"Mondy gak mau cerai dari Raya" ucap Mondy.

"Tapi dia ingin cerai dari kamu" ucap Papa Mondy.

Mendengarnya Mondy langsung menatap kedua mata Ayahnya.
"Papa tadi ketemu sama Raya kan? Terus kenapa Papa gak larang dia pergi? Kenapa Papa biarin dia pergi? Bukannya yang menginginkan pernikahan kita itu kalian? Terus Papa mau Mondy sama Raya cerai gitu? Kalau ujung2nya kalian mau kita pisah, kenapa kalian jodohin kita? Apa Kalian cuma mau bikin kita sakit hati?" Ucap Mondy.

"Mondy pelankan suara kamu!" Ucap Mama Mondy tegas.

"Buat apa?! Mondy bicara pelan pun gak akan bikin Raya kembali kan?!?" Ucap Mondy yang malah meninggikan nada bicaranya.

"Dia Papa kamu!!!" Ucap Mama Mondy seperti membentak. Membuat Mondy diam.

"Mondy dengarkan Papa. Ya, yang menginginkan pernikahan kalian adalah kami. Papa dan Papa Raya sendiri yang merencanakan ini sejak lama. Karna kita yakin kalian akan saling mencintai. Tentu perceraian kalian bukanlah hal yang kami inginkan. Tapi jika sekarang Raya yang menginginkan kalian bercerai, apa itu salah kami?" Ucap Papa Mondy.

Love Comes Too Late [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt