Part 5 [Antara benci dan Cinta]

35.1K 1.4K 562
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

"LILY!!"

Arli tampak pucat pasi wajahnya penuh dengan keringat membasahi hingga pelipis matanya. Arli tidak sanggup! Tidak sanggup melihat Shelly pergi untuk selama-lamanya.

"Bernapas!" titah Arli di dalam hatinya.

Arli berusaha memompa jantung Lily dengan kedua tangannya yang di satukan di dada kiri Shelly.

Satu...

Dua...

Tiga...

"Bernapas Lily-ku."

Arli terus-menerus memberikan pertolongan pertama pada Shelly. Tanpa kenal lelah pria itu terus saja berusaha mengembalikan denyut jantung Shelly agar kembali berdetak.

Sesekali Arli juga memberikan napas buatan di dalam mulut Shelly yang dingin juga beku. Hingga hitungan terus berlanjut.

"Lima puluh tujuh..."

"Lima puluh delapan..."

"Lima puluh sembilan..."

Arli terus berhitung sambil tetap memompa agar Shelly bernapas.

"Bernapas Lily-ku," batin Arli memohon. "Jangan!"

"Bukan! Bukan seperti ini rencanaku! Bukan!" Arli kalut semakin panik karena hingga hitungan ke enam puluh tiga Shelly masih tidak bernapas.

"Enam puluh empat..."

Yuda yang melihat Big Boss-nya panik bukan main segera berinisiatif menyadarkan Arli jika Shelly telah tiada. Yuda sadar Arli pasti sangat terpukul begitu juga dirinya. Dirinya tidak sanggup melihat Arli seperti ini. Kepedihan. Arli wajahnya penuh Kepedihan yang sama seperti setahun yang lalu saat Shelly berhasil membuatnya menderita untuk pertama kalinya karena cinta.

"Big Boss hentikan," ucap Yuda pelan tapi masih bisa di dengar Arli. "Nona Shelly su---"

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"

Semua di kamar itu tercengang untuk sedetik. Lalu bernapas lega ternyata Shelly masih diberikan kehidupan sekali lagi.

"Lily-ku!" Arli yang bahagia melihat Shelly sadar langsung memeluk gadis itu sangat erat. Sedangkan Shelly dia terbatuk sedikit mengeluarkan air dari mulutnya dan tubuhnya gemetar karena menahan dingin yang sangat dahsyat.

"Di..di..di..ngin..," suara Shelly gemetar bersamaan dengan giginya yang saling bergemeletuk karena kedinginan.

"Mett ambilkan selimut itu!" perintah Arli melalui matanya ke arah Mett. Yang di balas dengan gerakan cepat Mett mengambil selimut bed cover ranjang milik Arli. Langsung menyerahkan pada Big boss-nya itu.

"Ini Big Boss."

Arli merampas selimut itu sebelum berkata, "Keluar dari kamarku Mett," perintah Arli tak terbantahkan lalu ekor mata Arli melihat ke arah Yuda.

"Yuda keluarkan mobil kita ke rumah sakit!"

"Baik Big Boss."

"Dan kau Kevin pergi keluar tapi matikan dulu seluruh pendingin ruangan!"

"Siap Big Boss!" Kevin segera menjalankan titah Arli setelah itu dia pergi keluar kamar bersama selusin pekerja di manssion itu.

Project Big Boss / PBB [END]✅Where stories live. Discover now