6.|| Another Mission

839 56 1
                                    


•○●🌃●○•

Alice dibawa secara paksa ke toilet lalu teman Janet yang bernama Gaby, mendorong tubuh Alice hingga tersudut di toilet itu.

Janet sekali lagi menjambak rambut Alice hingga beberapa helai rambutnya rontok. Kemudian Janet menghempaskan lagi hingga Alice terbentur di dinding.

"Ehmm Erica, can you get the water please." Kata Janet.

Temannya yang bernama Erica pun membawakan air yang dimaksud oleh Janet. Janet lalu kemudian menyiram air itu ke badan Alice.

*Byurrrr..

Bau busuk dari air itu sangat menusuk indera penciuman. Alice hanya dapat pasrah atas apa yang sudah dilakukan oleh Janet dan kedua teman-temannya.

"That what you got, bitch!" Bentak janet sambil menjambak rambut Alice lalu menghempaskannya lagi.

Saat Janet ingin menyiram kembali air yang tersisa sedikit, ponselnya berdering sehingga membuat tindakannya terhenti sejenak. Janet mengecek ponselnya dan kemudian mematung melihat nama orang yang menelepon.

"Shit." Umpat Janet

"What's wrong?" Tanya Gaby

"My dad calling me. Kalian urus dia." Jawab Janet.

Janet kemudian keluar sebentar lalu menjawab telepon ayahnya. Namun penderitaan Alice tak hanya sampau di situ. Teman Janet, baik Erica ataupun Gaby secara terus menerus menendang badan Alice.

Janet akhirnya kembali lagi lalu berkata. "We must to go right now. Ayahku akan segera kemari."

Sebelum mereka pergi, Janet mencengkram rahang Alice untuk menghadap ke arahnya.

"Kita belum selesai Alice. Nantikan saja hari-harimu yang penuh dengan siksaan." Kata janet lalu menghempaskannya paksa. Janet juga menamparnya dengan keras.

*Plakkk..

Tamparan itu terdengar sangat keras di tempat itu. Janet dan teman-temannya akhirnya pergi keluar meninggalkan Alice yang masih diam mematung sampai ia menerima sebuah telepon.

"Come here, we got a new mission for you."

"Okay. I'm going now." Jawab Alice lalu mematikan sambungan tersebut lalu mulai berlari keluar dari sekolah.

Ia pergi lagi ke gang tersebut lalu melihat situasi untuk memastikan tidak ada orang yang memperhatikan dirinya. Ia pun masuk ke gang itu lalu melepas penyamarannya dan kembali menjadi Renne.

Agar tak terlihat, renne melewati jalan rahasia yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja disini. Ia mengebut dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu 250 km/jam.

•○●🌃●○•

Renne akhirnya sampai ke tujuannya yaitu markas dari kelompoknya. Nampak dari luar markas itu hanya sebuah gubuk kecil. Namun jika masuk ke dalam, akan terlihat sebuah lift yang mengarah ke bawah.

Renne menaiki lift itu, lalu turun ke  bawah. Saat lift itu keluar nampaklah sebuah markas modern yang terdapat teknologi canggih dan futuristik.

Watching Over You Where stories live. Discover now