32.|| Unexpected Event

209 17 0
                                    


•○●🌃●○•

Sudah seminggu berlalu setelah kejadian di promnight. Kini Renne sudah kembali ke rumahnya setelah beberapa lama tinggal di rumah Maureen. Hari ini adalah akhir pekan, yaitu hari dimana Renne dapat lepas dari penyamarannya.

Setiap akhir pekan, sudah seperti ritual bagi seorang Renne untuk pergi ke rumah sahabatnya Stephan dan mengganggu kegiatan akhir pekannya. Renne segera mandi dan mengenakan baju senyaman mungkin. Ia tidak sarapan karena berencana untuk makan di kediaman Stephan.

Hanya butuh waktu sepuluh menit bagi Renne untuk sampai ke Mansion megah tempat tinggal Stephan dengan mengendarai range rover miliknya.

Begitu masuk ke dalam mansion, ia disambut dengan hangat oleh para pelayan disana. Tidak ingin membuang waktu, Renne segera naik ke kamar Stephan lalu melemparkan dirinya ke arah pria yang masih tertidur pulas itu.

"Good morning Mr. Stephan how was your morning?" Tanya Renne setelah membangunkan Stephan secara brutal.

"Sudah kuduga akhir pekanku tidak akan pernah sesuai dengan ekspetasiku. Apa maumu sekarang?"

"Nothing, i just wanna meet my dear bestfriend." Balas Renne

Mendengar balasan dari Renne hanya dapat membuat Stephan menghela napas kasar lalu beranjak turun dari kasurnya lalu mengenakan kaosnya dan turun kebawah untuk sarapan.

"What do you wanna eat for breakfast?" Tanya Stephan yang sepertinya sudah siap untuk memasak.

"Samakan saja denganmu." Jawab Renne yang dibalas anggukan oleh Stephan.

Setelah beberapa lama, sarapan yang ia buat akhirnya selesai. Stephan membuat pancake yang dihias dengan blueberry dan pisang.

"Thanks." Kata Renne setelah menerima sepiring pancake dari Stephan. Mereka kemudian makan dalam suasana hening.

Setelah sarapan Stephan segera beranjak untuk pergi mandi karena jika tidak, maka ia akan dipaksa oleh Renne. Setelah Stephan selesai dengan urusannya, mereka kemudian memutuskan untuk pergi ke markas dan latihan disana.

Setelah sampai, baik Stephan dan Renne segera pergi ke ruang latihan dan melakukan pemanasan. Sebelum itu, mereka mengganti baju mereka dengan pakaian olahraga yang sudah tersedia di sana. Stephan secara tiba-tiba naik ke atas ring lalu menantang Renne untuk berduel.

"Let's go, the loser will pay for dinner." Kata Stephan dengan nada menantang.

"Challenge accepted." Balas Renne lalu segera naik ke atas. Sebelum itu mereka melapis tangan mereka dengan hand wrap untuk terhindar dari cedera.

"Sebaiknya kau menggunakan pelindung kepalamu." Kata Renne.

"Kupikir kau juga harus menggunakan pelindung mulutmu." Balas Stephan.

Begitu bel berbunyi, Renne dengan cekatan segera memberi tendangan samping namun dapat ditangkis dengan mudah oleh Stephan. Tak hanya sampai disitu, Renne kembali memberikan tendangan bawah kepada Stephan dan sekali dapat ia hindari.

Setelah Stephan menghindar, ia segera memberikan tendangan ke arah bawah namun berhasi dihindari oleh Renne dengan cara melompat.

Stephan segera maju dan memberikan serangan tinju ke arah wajah Renne lalu ditangkis, namun segera setelah seranga itu, stephan segera memberikan tendangan bawah yang kuat sehingga cukup membuat Renne jatuh tersungkur.

Tidak ingin memberikan kesempatan pada lawan, Renne segera bangkit dan lalu melancarkan tendangan memutar yang berhasil mengenai Stephan.

"Ck, kau menggunakan kakimu terlalu sering. tidakkah kau lelah?" Tanya Stephan selama pertandingan namun tak digubris oleh Renne.

Watching Over You Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon