Enambelas❤️

6.5K 336 19
                                    

Ini chapter terpanjang. sepanjang sejarah idup gua. Tapi gua paling suka chapter yang ini. Bahkan gue yang buat aja senyum-senyum sendiri waktu bacanya. Happy reading.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Leo mandi dan segera memakai pakaian kasualnya. Hanya kaos merah dan celana pendek. Leo segera mengambil kantong plastik berisi daging manusia itu dan langsung memasukkannya kedalam peti kayu.

Leo pergi dengan mengendarai mobil jeep terbuka. Belum sampai mobilnya keluar dari pintu gerbang, Kavin sudah berlarian mengenjarnya sambil teriak-teriak.

"Leo!... Leo!... Leo!.. woy singa!" Teriak Kavin berlari mengebu-gebu. Mendengar namanya di panggil singa Leo langsung mengerem mobilnya sampai terdengar decitan yang membuat telinga ngilu.

"Nama ku Leo tolol bukan singa. Apa mau mu? Suara cempreng mu itu merusak gendang telinga ku!" Balas Leo marah-marah. Ya Leo paling tidak suka di panggil singa. Padahal kan leo itu artinya memang singa.

"Sensi banget sih. Lagi pms pak? Lagian di panggil gak denger-denger! Aku cuma ingin minta di belikan es krim rasa coklat, vanila, dan stroberi. Masing-masing sepuluh bungkus saja." Jawab Kavin santai.

"Kau sudah gila? Kau baru saja memakan satu kotak donat, segelas coklas panas dan segelas susu kocok dan masih kurang juga? Sekarang mau minta es krim 30 biji. Apa perut mu itu terbuat dari karet hah Kavin?" Maki Leo kesal.

"Kau gila atau bodoh sih Leo? Ya jelas tidak akan ku makan sekaligus semua es krim itu. Cek, bodoh nya!!" Sungguh di luar dugaan jawaban Kavin.

"Terserah. Sini uang nya"

"Aku minta di belikan. Jadi pakai uang mu saja. Lagian kalau kau mau kau boleh minta dua atau tiga" jawab Kavin tidak tahu diri.

Leo tidak lagi menanggapi omongan Kavin. Enak saja si Kavin itu minta di belikan eskrim 30 bungkus dan ia hanya di beri dua atau tiga? Berbicara dengan Kavin memang akan sangat menguras banyak energi. Sampai saat ini Leo masih bingung kenapa dia masih menampung Kavin dan menggaji anak itu tinggi. Atau mungkin alasannya....

"Kau kan sayang pada ku Leo. Kalau kau tidak mau belikan es krim, aku tak mau bicara padamu." Teriak Kavin saat mobil jeep Leo keluar dari pintu gerbang. Leo bergidik ngeri saat Kavin bilang 'sayang'. Atau memang benar kalau sebenarnya Leo sayang Kavin? No. Big no. Leo kembali bergidig ngeri

***

Leo menyusuri gang-gang kecil dan kumuh. Leo melewati gang kecil itu hampir setengah jam. Beberapa kali mobil jeep nya bergesekan dengan tembok ruko di samping nya karena gang nya terlalu sempit.

Setengah jam yang menyesakkan pun berakhir. Kini Leo menyusuri jalanan tanah yang tandus. Hanya terdapat lima bangunan rumah yang jarak nya berjauhan. Leo memarkirkan mobil jeep nya tepat di rumah paling ujung. Jarak rumah ini paling jauh di antara rumah lainnya.

Leo mengambil kotak kayu yang sedari tadi terletak di jok samping mobilnya. Sambil membawa kotak kayu berukuran sedang itu, Leo berjalan santai dan langsung mengetuk pintu rumah itu pelan. Seorang wanita paruh baya membuka pintu dan langsung tersenyum sumringah saat melihat Leo. Bibi Molly kemudian membungkuk hormat dan mempersilahkan Leo masuk.

Leo langsung di giring ke meja makan panjang. Sanking panjangnya meja makan ini bisa menampung 30 orang. Maklum, rumah ini di isi oleh keluarga besar. Kalau Leo tidak salah ada 28 orang yang tinggal di rumah ini.

"Sudah lama kau tidak kemari Leo. Sekali nya kemari hanya membawa daging sedikit. Kami sudah lama tidak makan daging manusia Leo." Bibi Molly memulai percakapan.

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitWhere stories live. Discover now