Lima❤️

12.8K 622 8
                                    


Tepat pukul dua dini hari Leo berangkat ke lokasi penyerangan dengan mengenakan jaket kulit hitam, celana panjang, plus kacamata dan mobil ferrari merah kesayangannya. Kemudian diikuti Aren yang mengenakan kaos hijau armi beserta motor ninjanya. Setelahnya Kavin dengan mobil sportnya.

Mereka sampai ke markas Shinpei tepat pukul 2:15 dini hari. Leo memerintahkan Aren dan Kavin berkumpul untuk mengatur arah penyerangan. Aren datang menemui Leo terlebih dahulu. Kemudian diikuti Kavin yang dengan penampilan yang sangat mengejutkan. Kavin menggunakan celana dan baju Hawai plus dengan kalung dan gelang kerang. Sungguh memancing emosi Leo.

"Kau ini mau berperang atau mau berlibur, hah? Kau tau itu sangat memalukanku," kata Leo geram.

"Bos pakaian sungguh tidak menentukan kemenangan kita. Lagian aku hanya ingin mencoba baju dari Aren," jawab Kavin membela diri.

"Biarkan saja dia Leo. Nah, jadi bagaimana pembagian penyerangn ini? Aku mau mulai dari arah mana bos?" tanya Aren menengahi.

"Ya, aku akan mulai dari depan. Aren akan mulai dari belakang. Dan kau Kavin kau dari samping. Dan senjata apa yang kau bawa Kavin?" tanya Leo lagi. Jangan sampai jawaban Kavin kali ini membuat Leo emosi.

"Kan sudah kukatakan semalam, aku akan membawa pistol colt-ku. Dasar pikun!" seru Kavin sama sekali tidak perduli dengan ekspresi Leo.

"Terserah kau saja. Ayo kita mulai penyerangan dengan tenang tetapi mematikan. Aku sudah tidak sabar melihat mayat berserakan," desis Leo yang tampaknya psikopatnya kambuh.

Mereka mulai bergerak ke posisi masing-masing dengan cepat dan tanpa suara. Setiap ada yang menghalangi mereka tembak. Dan khusus Leo dia membawa pisau kecil kesayangannya. Yang jika sekali tusuk lawannya akan segera ke naraka.

Dan pada akhirnya mereka semua sampai ke ruang tengah markas Shinpei. Yang kebetulan sedang ada rapat di sana.

"Wah ... wah ... wah. Bagus sekali, Leo kau bisa sampai di sini dan menembus pertahanan kami. Dan apa yang kau bawa ini Leo? Badut hawai? Kau sangat bodoh dalam memilih anak buah Leo hahahahahaa," tawa salah satu orang yang duduk di sana. Sepertinya ia adalah ketua rapat itu.

"Tutup mulutmu. Dan katakan di mana Si Tua Bangka itu?" tanya mendesis Leo marah. Dia tidak ingin basa-basi lagi.

"Si Tua Bangka? Maksudmu Tuan Shinpei? Ah, sayang sekali Tuan Shinpei tak ada di sini. Kalau ada pasti dia sangat senang melihatmu terbunuh di sini. Hahhhahaaha. SERANG DIA ANAK-ANAK!" perintah seseorang itu dan langsung mengeluarkan pistolnya.

Leo marah dan langsung menyerang semua anggota rapat tersebut yang kira-kira 40 orang berbadan kekar. Kavin dan Aren pun tampak sangan lihai memainkan senjatanya.

Lo merasa sangat senang dan bergairah. Ia menarik nafas dalam-dalam. Menghirup bau amis darah dari para korbannya. Ia menusukkan pisaunya ke siapa pun yang ada di depannya. Dia paling suka menusuk mata lawannya dan menyaksikan ekspresi kesakitan korbannya.

Demikan juga dengan Kavin dia membak semua lawannya tepat di kepala. Itu adalah tempat favoritnya. Ia menembaki lawannya dengan penuh semangat.

Aren juga menyerang lawannya dengan pistol dan tempat favoritnya adalah jantung lawannya. Ia menembaki lawannya tanpa ampun.

Tidak sampai tiga puluh menit, Leo dan Aren selesai. Sementara Kavin masih sibuk dengan satu musuh lagi. Aren dan Leo hanya menonton nya dari jauh.

Tidak lama kemudian, Kavin dapat menembak musuh nya tepat di kepalanya. Dan musuhnya jatuh menimpanya. Dan membuat baju hawainya terkena darah musuhnya. "Ohhh God! Bodoh sekali kau mayat. kau lihat bajuku jadi kotor karena darahmu ini. Ohh sial. Rasa kan ini tolol," geram Kavin dan langsung menembaki mayat musuh nya itu dengan seluruh amunisi pistolnya yang terisa kira-kira sekitar 6 butir lagi.

Melihat kelakuan Kavin, Leo dan Aren hanya tertawa. Leo melemparkan botol air mineral kepada Kavin, anak itu ikut duduk dan langsung menenggak airnya.

Mereka pulang setelah beristirahat sebentar dan mereka mengambil semua berkas-berkas penting yang ada di markas Shinpei.

Dan sangat beruntung bagi Shinpei ia tidak ada di sana. Karna jika ada pasti nyawanya sudah lama terlepas dari tubuhnya.

Mereka merayakan kemenangan mereka dengan mengadakan pesta minum yang hanya dihadiri mereka bertiga. Leo sangat senang dengan kemenangan yang gemilang ini. Dan dalam waktu dekat ia akan melakukan penyerangan ke markas Shinpei yang lain.

......................................................

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitWhere stories live. Discover now