Sebelas❤️

7.3K 374 18
                                    


Ini hari kedua Anne bekerja di perusahaan Leo Enterprise. Anne sengaja datang pagi pagi sekali hanya untuk merasakan makanan di kantin yang sudah seperti restoran bintang lima ala Prancis itu.

Anne kembali terpukau melihat kantin ini. Benar-benar mewah. Ada sedikit keinginan untuk mengurungkan niatnya makan di kantin ini mengingat, pasti harga nya mahal. Namun Anne sudah membawa uang yang ia rasa cukup. Ya, semoga saja.

Anne melangkahkan kakinya memasuki kantin tersebut. Saat Anne sudah berada di dalam, semua mata tertuju padanya. Bahkan koki kantin ini sampai menjulurkan kepalanya demi melihat siapa yang datang.

Mungkin mereka semua heran pengunjung pertama mereka seorang gadis aneh yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain.

Anne memilih duduk di meja dekat jendela. Itu adalah tempat favoritnya jika ia berkunjung ke cafe atau restoran.

Setelah Anne duduk, seorang pelayan seksi menghampirinya. "Selamat pagi nona. Mau pesan apa?" tanya pelayan seksi itu ramah sambil menyodorkan buku menu.

Anne tampak membolak-balik buku menunya. Lima menit kemudian si pelayan masih menunggu dengan sabar. Sampai menit ke enam, "Jadi nona mau pesan apa?" tanya pelayan itu lagi dengan senyum yang dibuat-buat.

"Mm apa, ya? Aku mau pesan satu Croissant, satu Pain Au Raisin, satu Pain Aux Chocolat dan segelas jumbo susu kocok hangat rasa stroberi," jawab Anne yang dibalas helaan nafas dari si pelayan seksi. Mungkin dalam hatinya si pelayan berkata, "Akhirnya dia pesan juga".

"Anda yakin ingin memesan empat menu sekaligus sepagi ini nona?" tanya pelayan itu dengan sebelah alisnya terangkat.

"Apa salahnya, kan?" jawab Anne malas sambil mengedikkan bahunya.

"Baiklah. Silahkan ditunggu, pesanan Anda akan datang sepuluh menit lagi," ucap pelayan tersebut dan berlalu pergi.

 Silahkan ditunggu, pesanan Anda akan datang sepuluh menit lagi," ucap pelayan tersebut dan berlalu pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Croissant

Pain Aux Choklat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pain Aux Choklat

Pain Aux Choklat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pain Au Raisin

***

Sepuluh menit kemudian pesanannya datang. Tetapi tidak dibawakan oleh pelayan seksi tadi melainkan kokinya langsung yang menghidangkannya untuk Anne.

"Selamat menikmati hidangan restoran kami. Semoga Anda menyukainya," kata koki Prancis tersebut.

"Ah, terimakasih, hah? Restoran? Kukira ini kantin!" kata Anne kaget sambil memakan croissantnya.

"Ya, ini restoran perusahaan Leo Enterprise. Oh, ya kalau Anda tidak keberatan saya akan menemani Anda menyantap makanan ini," tawar koki itu lagi.

"Aku sama sekali tidak keberatan. Bahkan ... terimakasih ya," balas Anne sambil mengunyah potongat terakhir croissantnya.

"Btw, aku baru pertama kali melihatmu di sini. Apa kau ingin melamar pekerjaan di sini?" tanya koki itu.

"Em, sebenarnya ini hari keduaku bekerja di sini. Puh sungguh menyebalkan," jawab Anne sambil menghela nafas lelah.

"Sudah dua hari? Mengapa menyebalkan? Bahkan ratusan orang di luar sana berharap bisa bekerja di sini. Kau ini sangan aneh, ya. Dan kalau boleh tau kau bekerja di bagian apa?" tanya koki itu lagi, sepertinya dia akan mulai mengintrogasi Anne pagi ini.

"Aku bekerja sebagai sekretaris pribadi pak Leo yang pemarah itu. Sekarang hari-hari lebih buruk dari pada saat aku masih pengangguran," jawab Anne sambil tersenyum miris memasukkan potongan terakhir pain aux choklat ke dalam mulutnya.

"Kenapa kau mengeluh? Itu posisi yang bahkan diburu semua pegawai di kantor ini. Jadi apa persyaratan yang diberikan Tuan Leo kepadamu untuk bisa jadi sekretarisnya?" tanya koki itu lagi dan lagi.

"Persyaratan? Omong kosong. Bahkan aku diterimanya tanpa interview, tanpa pengenalan diri, dan tanpa semuanya. Dasar bos gila!"

mmppmmppmmpp (nguyah pain au raisin).

"Bahkan dia langsung menyuruhku membaca berkas setinggi gunung Himalaya dalam satu jam dan langsung membawaku untuk rapat dadakan."

Mmppmmppmmppp (masih ngunyak pain au raisin)

"Bahkan waktu rapat pun aku ditampar oleh salah satu anggota rapat. Sungguh gila. Bahkan aku harus punya bos yang sama sekali tidak waras."

Glkglkglkglkglkglk (minum susu kocok)

"Ahhh nikmatnya." Anne mengelap bibirnya dari sisa-sisa susu kocok.

"Siapa yang kau bilang bos gila? Tidak waras? Apakah itu aku?"

"Ha? Pak Leo? PAK LEO? Mmpp... maaf, Pak maksud saya Bapak memang gila ... ehh ... maaf, Pak!" Anne sungguh terkejut terheran-heran karna tiba-tiba Leo sudah ada di depannya. Duduk berhadapan dengannya.

"Selamat datang, Tuan Leo. Mau makan apa?" tanya koki itu pada Leo sambil tersenyum kikuk plus takut.

"Tidak perlu," jawab Leo dingin.

"Baiklah saya permisi. Tuan, Nona," ucap koki itu lagi dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Anne menatap mejanya yang hanya tersisa setengah gelas jumbo susu kocok stroberinya.

"Apakah itu serius?" tanya Leo.

"Hah? Yang mana?" tanya Anne balik dengan ekspresi bodohnya.

"Tentang aku gila dan tidak waras," jawab Leo sinis dan menekan setiap katanya.

"Aku ... aku ... ehhhh!" belum sempat Anne menyelesaikan perkataannya Leo menarik paksa tangan Anne keluar dari restoran itu.

"Pak Leo, berhenti!" teriak Anne memekakkan telinga. Leo langsung menutup kedua telinganya.

"Apa lagi cerewet? Suaramu besar sekali pendek!" bentak Leo.

"Pendek? Aku hanya ingin membayar makananku," jawab Anne ketus.

"Sekretaris Leo Enterprise makan gratis di restoran ini. Itu sudah kebijakannya," ucap Leo santai dan kembali ingin menarik Anne keluar. Tapi Anne buru buru menghindar.

"Gratis? Maksud Anda tidak perlu bayar?" tanya Anne berbinar.

"Ck. Dasar bodoh," desis Leo mulai geram.

"Oke oke baik, lah. Biarkan aku minum sisa susu kocokku," kekeh Anne lagsung berlari menuju meja tempat ia makan tadi.

Anne langsung duduk dan menghabiskan sisa susu kocoknya. Tidak lama setelahnya Anne mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.

"Alhamdulillah. Nikmat sekali. Gratis, ya? Baiklah aku akan kesini setiap waktu luang," gumam Anne pada dirinya sendiri.

"Heh, gadis bodoh! Kau ini rakus sekali seperti tidak pernah makan. Ayo cepat ikut aku!" perintah Leo yang sudah ada di belakang Anne.

Leo menarik paksa tangan Anne dan membawanya ke suatu tempat dengan tergesa-gesa. Anne terpaksa berlari kecil untuk mengimbangi langkah besar kaki Leo.

Sepuluh menit kemudian Leo dan Anne tiba di sebuah ruangan yang gelap. Leo menghidupkan lampu ruangan itu. Di ruangan tengah tengah itu ada sebuah kursi kayu jati dan di pojok kiri ruangan itu ada sebuah lemari.

Leo mendorong Anne untuk masuk keruangan itu dan segera mengunci pintunya rapat.

Apakah itu ruang eksekusi Leo?

......................................................

Wednesday May 22 2019

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitWhere stories live. Discover now