Delapan❤️

10.1K 430 16
                                    


Hari yang melelahkan bagi Leo. Di hari yang secerah ini, dia harus mengadakan rapat besar dengan kolega sekaligus musuh perusahaannya itu. Ya, dia akan mengadakan rapat besar bersama Erick Enterprise. Huuuhhh .... memang banyak saingan perusahaannya di dunia ini. Sambil memijat pelipisnya, Leo berjalan menuju meja sekretarisnya yang hanya berjarak 5 meter dari mejanya. Gadis itu tampak serius membaca sesuatu. Eh ... itu lebih terdengar nyanyian dari pada membaca.

"Hehh sekretaris bodoh apa yang kau lakukan? Bukannya bekerja malah menyanyikan lagu itu," teriak Leo pada Anne.

"Hehh, bos, aku baru kau angkat jadi sekretarismu dua jam lalu. Dan kau tidak memberi tahuku apa saja pekerjaanku. Dan satu lagi, aku bukan bernyanyi, aku sedang membaca Al-Quran sajak-sajak indah dari Tuhanku," Kata Anne membela diri.

"Terserah apa kata kau saja. Ini kau pelajari berkas ini. Satu jam lagi kita akan rapat. Awas kalau sampai kau membuatku malu," ancam Leo bersungguh-sungguh.

"Bagai mana aku bisa pelajari berkas sebanyak ini hanya dalam satu jam. Kau waras, 'kan, bos?" tanya Anne memastikan.

"Terserah saja. Tapi kalau nanti kau mempermalukanku, siap-siap saja kepalamu jadi suvenir di lemari kaca milikku. Oke, dahhh aku mau makan. Sana kerja," ujar Leo tersenyum miring dan segera keluar.

"Dasar bos gila. Gakk waras. Otaknya mereng. Kok ada sih bos kayak dia di dunia ini? Hahhhh ... baru dua jam aku diterima sudah hampir gila saja," gerutu Anne sambil meremas ujung jilbabnya gemas.

"Sana kerja jangan cerewet!" ucap Leo yang tiba-tiba muncul di balik pintu. Lagi.

Anne dengan bersungguh-sungguh mempelajari berkas yang tingginya hampir mencapai gunung Himalaya. Untung saja dulunya ia termasuk mahasiswi terpandai di oxford dan beruntungnya lagi kecepatan menganalisanya secepat kereta api express.

Satu jam sudah berlalu. Tepat setelah Anne selesai mempelajari serta mencatat pokok-pokok bahasan penting dari berkas tersebut, Leo datang menghampirinya dan memberikannya segelas jus avocado. Hmmm Anne heran, bagaimana pula bosnya yang baru ia kenal sekitar tiga jam ini tau minuman kesukaannya.

"Nih, minum dulu. Kau pasti capek. Sepuluh menit lagi kita mulai rapatnya. Ah, ya aku lupa bertanya satu hal. Siapa nama mu?"

"Hah?" tanya Anne bingung dan di detik berikutnya ia tertawa.

"Hahahahhaha. Kau ini bos yang sangat aneh. Tanpa interview dan membaca biografi-ku, kau langsung menerimaku jadi sekretarismu. Padahal tadi juga sku sudah bilang, namaku Anne. Dan, oh ya terimakasih jusnya. Aku suka," ucap Anne masih dengan perasaan geli.

"Sudah basa-basinya. Cepat kau bawa apa saja yang akan di perlukan untuk rapat nanti. Aku tidak ingin kau bertingkah bodoh dengan mulut cerewetmu itu. Dan jika kau nanti membuatku malu, kepalamu akan kupajang di lemari kacaku," ancam Leo.

"Iya, iya, bos. Kau ini galak sekali."

Kemudian mereka berjalan menuju ruang rapat diadakan. Begitu mereka masuk tampak di sana sudah berkumpul enam orang lainnya.

"Oke, kita langsung saja memulai rapatnya tidak usah basa-basi lagi." Leo menegaskan. Kata-kata Leo tadi membuat Anne semakin heran dengannya. Jelas jelas dia yang terlambat. Tapi masih bisa dia berkata demikian. Ohh...

"Heh, sekretaris kau mulai sekarang sebagai pembuka cepat jelaskan mengenai tender terbaru teknologi mobil kita," bisik Leo sambil menyenggol Anne. Oke. Anne sedikit gugup. Ini pertama kalinya dia akan mempresentasikan hasil kerja perusahaan secara nyata dan plus bertemu dengan bos gila.

Anne menjelaskan berkas yang ia baca tadi secara terperinci dan sangat jelas. Seperti memang sudah ia pelajari berkas itu berhari hari. Semua mata tertuju padanya bahkan Leo sampai menganga mendengarkan presentasi sekretaris cerewetnya. Leo sekarang sadar orang cerewet itu sangat lihai berbicara.

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitWhere stories live. Discover now