Tujuh❤️

10.7K 478 12
                                    


Anne berjalan menyusuri halaman gedung kantor Leo Enterprise dengan monumen lambang LE yang besar pada bagian depan gedung. Dia sangat bersemangat menjelajahi setiap sudut dari perusahaan terbesar di New York City ini.

Anne, gadis beriris abu-abu dan berkulit putih itu adalah cucu dari Shinpei. Ya, Anne adalah gadis peranakan China dan Turki. Namun wajah nya lebih dominan Turki.

Tempat yang pertama kali gadis itu kunjungi adalah kantin perusahaan ini. Alangkah terkejutnya gadis itu ketika melihat kantin itu. Sudah seperti restoran bintang lima dengan koki Perancis terkenal.

"Huhhh. Kalau kantinnya begini pasti harga makanannya mahal semua. Apa gajiku nanti cukup?" tanya Anne dalam hatinya.

Meskipun Anne dilahirkan dari keluarga kaya raya, ia dibiasakan untuk hidup sederhana dan tidak terlalu bermewah-mewahan.

Dengan langkah gontai Anne segera masuk ke dalam gedung perusahaan itu untuk langsung bertemu dengan pemilik perusahaan itu. Ia sudah mengirimkan surat lamaran pekerjaan kemarin. Hari ini, ia diminta datang ke kantor untuk interview.

***

Sementara di tempat lain, di sebuah mansion mewah ada seorang lelaki tampan yang sedang terburu-buru memakai sepatunya sambil memakan sandwich.

"Hey, Leo? Mengapa kau terlihat terburu-buru? Bukankah hari masih pagi? Biasanya kau juga pergi ke kantor siang hari. Santai saja, kau kan bosnya!" kata Aren sambil memperhatikan Leo.

"Lihatlah, si Leo yang jorok ini. Dia memakai kaus kaki sambil makan sandwich. Iss, sungguh menjijikkan kau, Leo. Gadis bodoh mana pula yang akan tertarik padamu? Hahahahahaha," tawaKavin mengolok-olok bosnya.

"Diamlah kau Kavin. Ini hidupku, terserahku mau melakukan apa pun," balas Leo sambil mencium kaus kakinya dan kembali memakan roti isinya.
Aren dan Kavin bergidik ngeri melihat kelakuan bos nya itu.

"Lagi pula aku harus mengadakan rapat. Ahhh ... aku menyesal sudah membunuh sekretarisku yang dulu. Ah, semoga saja aku mendapatkan sekretaris baru yang tidak bodoh," ucap Leo dan langsung bergegas pergi.

Leo menembus jalanan New York dengan kecepatan tinggi menggunakan ferrari merahnya. Sesampainya ia di kantor, ia langsung masuk dan seperti biasanya, ia mendapat tatapan kagum dari semua karyawannya terutama karyawan wanitanya.

Banyak di antara karyawati itu sengaja memakai pakaian yang seksi agar Leo melirik mereka, tak jarang mereka sengaja melepas kancing atas blouse mereka agar dada mereka lebih terekspos. Namun Leo tetaplah Leo ia juga lelaki. Terkadang jika ia gemas kepada karyawatinya ia akan meremas gemas dada mereka.

Dan jika Leo sudah melakukan itu padanya karyawati itu akan teriak kesenangan. Sungguh dunia yang aneh.

Leo sampai di ruangannya masih dengan diikuti tatapan kagum karyawannya. Saat ia membuka pintu ruangannya, ia terkejut melihat gadis yang seluruh tubuhnya di tutup pakaian. Hanya muka dan telapak tangannya saja yang terlihat.

Leo terkejut terheran-heran melihat gadis itu. Di saat wanita lain berlomba-lomba menampakkan kemolekan tubuhnya pada Leo, gadis di depannya ini malah menutup hampir seluruh tubuh nya.

"Pak ... Pak ... Bapak ... sadar, Pak. Bapak kesurupan? Kok Bapak bengong, sih?" tanya Anne kepada Leo. Yap gadis itu adalah Anne.

"Ehh, iya maaf. Aku hanya agak bingung melihatmu ada di ruanganku. Ah ya, Mengapa kau ada disini? Apakah kau tidak tau ini ruangan pribadiku?" tanya Leo sinis.

"Maaf soal ini, Pak tidak ada orang di sini dan sekretaris Bapak juga tidak terlihat. Aku datang ke mari karena kantor ini mengundangku untuk melakukan interview. Huhh bagaimana pula sekretaris Bapak belum hadir padahal sudah hampir siang da...."

"Hahhh, cerewet sekali kau ini. Kau tau suaramu yang cempreng itu hampir merusak gendang telingaku?" tanya Leo sambil mengusap-usap daun telinganya.

Mendengar itu Anne hanya cemberut dan itu membuat wajahnya semakin imut.

"Oh ya, nama ku Anne," ucap Anne akhirnya.

"Oke. Baiklah kau kuterima jadi sekretasisku. Sana langsung kerja. Mejamu ada di samping mejaku ini."

"Langsung kerja? Bapak sudah gila? Eh maksudku ... apa Bapak tidak meng-interview-ku dulu?"

"Kau ini memang sangat cerewet ya. Kalau kubilang diterima, ya diterima. Sekarang siapa, sih bosnya?" geram Leo tidak sabaran.

"Oke, baik, bos. Jadi apa pekerjaanku sebagai sekretarismu? Oh ya memangnya kemana sekretaris Bapak?"

"Bisa tidak kau hentikan pertanyaan bodohmu itu? Ya mana kutau apa pekerjaanmu?" sembur Leo sedikit emosi.

"Oke, baik, bos. Mulai saat ini saya akan mematuhi sagala perintah Bapak selama itu tidak melanggar hukum negara dan agama," ucap Anne bersungguh-sungguh.

"Hah? Apa yang kau bilang tadi? Ahh, lupakan saja. Bersiap-siaplah. Kita akan mengadakan rapat satu jam lagi," ucap Leo dan segera meninggalkan gadis itu sendirian di ruangannya.

"Dasar bos gila. Pemarah. Untung saja dia tampan. Kalau tidak.... sudah kuhancurkan mukanya." Anne merutuk gemas.

Tiba-tiba Leo muncul lagi dari balik pintu. "Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan."

"Maaf, Pak, maaf," jawab Anne malu ia memukul kepalanya pelan. Merutuki kebodohannya.

......................................................


May, 5 2019

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitWhere stories live. Discover now