♥Ramon "Chapter 37♥

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Lo nanya apa?" tanya Megan.

"Tadi tuh gue gak sengaja denger Raya ngomong sendirian, dia bilang kalau lebih baik gue ini gak usah inget. Jadi gue nanya, inget apa? Eh malah dia jadi sewot." jawab Mondy menjelaskan.

        Dan akhirnya kali ini mereka yang terdiam.

"Lah ini kenapa kalian juga jadi pada diem?" tanya Mondy curiga pada teman-temannya juga.

"Ya elah, Mon. Wajar aja sih Raya sewot gitu. Ya mungkin itu soal sesuatu yang memalukan gitu buat Raya. Jadi wajar lah dia gak mau lo inget. Dan lo malah denger terus nanyain. Jadi wajar lah dia jadi sewot sama lo." ucap Boy dengan bijak berusaha menghilangkan kecurigaan Mondy.

"Ahaha tau lu, Mon. Namanya juga cewek pasti sensitif lah kalau misalnya yang dibahas itu hal yang memalukN tentng dia." timpal Reva mendukung ucapan Boy.

"Iya bener tuh." sahut yang lain setuju.

"Jadi itu tentang hal yang memalukan buat Raya?" tanya Mondy sebenarnya masih kurang yakin.

"Iya." jawab semuanya kompak.

"Jadi gue gak perlu nanya-nanya lagi?" tanya Money lagi.

"Gak perlu." jawab semuanya.

"Malah lo harusnya gak usah ngebahas itu lagi sih." tambah Oky.

"Terus gue juga gak boleh nginget-inget gitu?" tanya Mondy.

"Gak usah lah. Palingan itu tentang sesuatu yang Raya tuh bakalan malu banget kalo lo sampe inget." jawab Haikal.

"Ya udah kalau gitu. Gue gak perlu inget-inget lagi." ucap Mondy final.

      Tanpa sadar, semua temannya kompak menghela nafas lega. Dan itu juga mengundang kecurigaan lagi bagi Mondy. Namun, dia enggan menganggapnya serius.

*****

       Walaupun temannya sudah mengatakan untuk tidak memikirkan ucapan Raya, namun bagi Mondy pendengarannya tidak mungkin salah. Bahkan meski sudah pulang ke rumahnya sendiri, Mondy masih terus memikirkan ucapan Raya.

Flashback on

      Mondy membuka pintu kamar Raya karena sang empu kamar tak kunjung menjawab panggilannya.

"Ray.." panggil Mondy saat kepalanya sudah mengintip masuk.

     Namun yang ia dapati hanya kamar kosong.

"Loh? Katanya Raya di kamar mai istirahat? Kok ngak ada?" gumam Mondy sendiri.

      Samar-samar Mondy mendengar suara seseorang dari arah balkon.

"Raya ngapain di balkon? Ngomong sendiri?" tanya Mondy pada diri sendiri dengan nada bingung.

"Aah yang namanya kecelakaan ya musibah lah. Yakali anugerah."
     
"Raya ngomong sendirian itu? Serius?" gumam Mondy bingung sendiri.

"Raya ngomongin kecelakaan apa? Kecelakaannya siapa?" tanya Mondy pada diri sendiri.

"Gue udah inget semuanya. Dan saat gue inget, gue nyalahin diri sendiri. Terus gimana dengan Mondy? Apa kalo dia inget dia bakal nyalahin gue terus benci sama gue?"

"Gue? Kenapa Raya sebut-sebut nama gue?" gumaman Mondy semakin pelan karena dia semakin mendekati Raya.

"Kalo dia inget terus benci sama gue, apa sebaiknya dia gak usah inget aja ya?"

'Inget apa sampai gue harus benci sama dia?' batin Mondy yang saat ini sudah berdiri di belakang Raya.

"Inget apa?"

Flashback off

"Gak mungkin lah gue salah denger. Orang gue jelas-jelas ngedengerin Raya ngomong sendiri kok." ucap Mondy heran sendiri.

"Raya juga ada nyebut 'kecelakaan'. Tapi kecelakaannya siapa? Dan juga kenapa dia bilang 'kalau gue inget gue juga bakal nyalahin dia, gue bakal benci dia' maksudnya apa coba?" tanya Mondy entah pada siapa.

"Dan tadi sikap temen-temen juga aneh. Sebenarnya apa sih yang mereka sembunyiin dari gue? Apa ada yang gue gak tau tentang Raya? Atau sebenarnya tentang gue sendiri?"

"Kamu udah pulang?" tanya seseorang dan itu adalah mamanya.

"Eh iya, ma. Udah." jawab Mondy tersadar dari pikirannya sendiri.

"Gimana kondisi Raya? Udah sembuh kan dia?" tanya mamanya.

"Udah kok. Cuma belum pulih total aja." jawab Mondy.

"Eh iya, kamu kenapa? Tadi mama kaya denger kamu ngomong sendiri? Kamu ngelamun?" tanya mamanya heran.

"Iya, ma. Mondy lagi kepikiran sesuatu, ma." jawab Mondy sambil menatap mamanya.

"Kepikiran apa? Kok kayanya berat banget?" tanya mamanya penasaran.

"Tadi di rumah Raya, Mondy gak sengaja denger Raya ngomong sendiri." ucap Mondy mengawali ceritanya.

"Iya, terus?"

"Dan Raya itu kaya ngomong sesuatu tentang kecelakaan gitu. Dan Mondy juga denger, kalau Mondy inget, Mondy bakal nyalahin Raya dan Mondy malah bakal benci sama Raya." lanjut Mondy tanpa menyadari perubahan ekspresi mamanya.

"Tapi Mondy gak ngerti maksudnya apa. Menurut mama apa ada yang Raya sembunyiin dari Mondy?" tanya Mondy yang tiba-tiba langsung menatap mamanya.

"Hah?"

*****

Terima kasih,
Penulis

* * * * * * * * * * * * * * *
See you next part ❤

RVC Please

* * * * * * * * * * * * * * *

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ