Bab 2 Tuti menolak perjodohan

2.8K 130 8
                                    

Flashback

          Tuti tidak senang melihat Danu sering main ke rumah dan membawa banyak makanan. Tuti menilai Danu sengaja ingin mencari perhatian orangtua dan saudaranya agar di terima lamarannya.

          Setiap Danu datang, Tuti memilih diam di dalam kamar. Orangtua Tuti merasa tidak enak karena Danu dan keluarganya sudah begitu baik.

          "Nak, temuilah Danu, jangan seperti ini! kasihan dia, Nak?" bujuk Emih Ibunya Tuti.

          "Mih! aku tidak cinta dia! aku tidak mau menikah dengan dia!" ucap Tuti.

          "Ingat, Nak! banyak wanita yang ingin jadi istrinya. Karena apa? karena Danu pemuda yang mapan, baik dan bertanggung jawab."

          "Tapi aku tidak mencintainya, Mih! aku sudah punya kekasih!" bantah Tuti.

          "Nak, kekasihmu itu belum bekerja, dia belum mapan! usiamu sudah cukup untuk menikah! Danu pria yang baik, Emih menyukai Danu bukan karena dia sarjana, atau punya pekerjaan yang bagus. Danu pria yang baik, ingat itu, Nak?" bujuk Emih.

          Tuti hanya diam mendengar ucapan Ibunya. Tuti serba salah dan tidak bisa lagi menolak. Samsul kekasih Tuti sudah berbulan-bulan tidak ada kabar dan mengirim surat.

          Tuti akhirnya menyerah dan mau menikah dengan Danu. Tuti tidak mau di anggap anak yang durhaka karena melawan orangtuanya.

          Danu sangat bahagia mendengar lamarannya di terima, Danu langsung menentukan tanggal pernikahan karena tidak mau kehilangan Tuti.

          Pernikahan di gelar sangat meriah, tamu-tamu dari Tentara dan karyawan Pertamina memeriahkan acara pernikahan Danu dan Tuti. Dalam balutan adat Jawa, Tuti terlihat sangat cantik. Wajah Tuti murung dan tidak banyak tersenyum.

          Setelah menikah Tuti di bawa ke rumah orangtua Danu. Dua perempuan adik Danu sudah menikah lebih dahulu sebelum Danu. Tuti merasa canggung karena adik-adiknya Danu tidak bersahabat.

          Kecantikan Tuti membuat adiknya Danu cemburu dan takut suaminya tergoda. Danu menyadari iparnya sering mencuri pandangan pada Tuti akhirnya memilih pindah dari rumah orangtuanya. Kepindahan Danu membuat Ibunya Danu semakin cemburu pada Tuti.

          Dua bulan kemudian Tuti positif hamil, Danu sangat bahagia mendengar Tuti hamil. Danu sangat memanjakan Tuti dan memperhatikan kebutuhan untuk Tuti dan calon janinnya.

                                ***

Empat Anak Menggali Makam Ibunya Part IWhere stories live. Discover now