Eighteen

851 36 0
                                    

Menginjakkan kaki di halaman gedung lima lantai itu membawa nostalgia bagi Jessica dan James. Kondisi gedung tersebut tak jauh berbeda sewaktu James meninggalkannya sepuluh tahun silam dan Jessica dua bulan setelahnya. Ada beberapa renovasi. Ada penambahan ruang parkir yang sebelumnya belum ada. Selebihnya tak ada yang berubah. Pasangan suami istri itu sejenak penasaran, bagaimana kabar pemilik flat mereka dulu. Jessica mengatakan pada James tentang Lily, salah satu calon model asuhannya yang merupakan anak dari pemilik flat mereka.

"Apa kaupikir kondisinya sekarang bisa kita temui?" tanya James.

"Entahlah, aku belum menghubungi Lily juga. Berharap saja kita bisa mendapat sesuatu dari mereka," pungkas Jessica.

Tepat saat itu, panggilan sebuah panggilan menahan langkah keduanya. Jessica dan James mendapati pria berwajah sayu di atas kursi roda bersama seorang gadis yang lebih muda.

"Lily, syukurlah kami menemukanmu." Jessica mendekat, menyadari bahwa pria di atas kursi roda itu adalah pemilik flat. Tubuhnya yang mengering dan kurus membuat Jessica nyaris tak mengenalinya. Napas pria itu pun terdengar berat.

"Aku pun juga bersyukur Pelatih mencariku lebih dulu, lebih baik kita bicara saja ke dalam. Ada banyak hal yang harus aku jelaskan pada Pelatih dan Tuan James," ajak Lily. Mereka pun memasuki kamar yang seingat Jessica menjadi tempat tinggal pemilik flatnya.

"Kami meminta perlindungan darimu, Pelatih," pinta Lily dengan suara bergetar, "semalam ada beberapa pria masuk ke rumah. Ia menyerang Ayah dan Ibu. Kaki Ayah patah dan Ibu masih dirawat di klinik. Pria-pria itu juga hampir menyerangku kalau saja aku tidak berteriak dan membangunkan penghuni flat lain."

"Apa yang membuat mereka menyerangmu? Apa mereka menyebutkan sesuatu tentang aku atau Jessica?" tanya James.

"Iya, mereka bilang kalau aku tak boleh mengatakan hal apa pun pada kalian tentang penyerangan ini. Mereka juga mengancam kalau aku tak boleh mengatakan apa pun tentang proses perekrutanku," balas Lily dengan air mata yang tak mampu terbendung lagi.

"Itu peringatan untuk kita James, kita sudah tak bisa berdiam diri lagi. Kita harus melaporkan mereka dengan semua bukti yang sudah kita kantongi," desak Jessica.

"Entahlah, Jess. Bukti suara masih kusimpan, beberapa bukti tentang usaha obat-obatan terlarang juga sudah terkumpul, seharusnya itu sudah cukup untuk melaporkan mereka. Namun, aku belum menemukan surat wasiat Ibu," ujar James.

"Jangan membuat korban semakin bertambah banyak, James. Kita harus bergerak sekarang, sebelum mereka melakukan hal yang lebih buruk lagi."

"Baiklah, aku akan bicara dengan Lily dulu, aku juga akan menghubungi Rodriguez dan Erick. Untuk sementara kau tetaplah di sini. Jangan pergi ke mana pun tanpa seizinku." James memberi isyarat Lily untuk pergi ke dapur. Perempuan itu mengekori James.

Jessica menggigit jemarinya resah. Tepat saat itu, sebuah tarikan kecil pada ujung pakaiannya membuat Jessica menoleh pada satu-satunya orang lain di ruangan itu. Ia menatap pemilik flat lamanya dengan tatapan iba.

"Ada apa Tuan? Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya Jessica dengan tatapan melunak. Ia masih merasa bersalah karena dulu sering memperlakukan pria itu dengan tidak sopan.

"Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Ini tentang kejadian sepuluh tahun silam," ujarnya lemah.

"Memangnya apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu?" Rasa penasaran Jessica timbul. Ada banyak hal yang tidak ia ketahui selama sepuluh tahun ke belakang. Namun dalam hitungan minggu, semua kebenarannya mengalir seperti keran air yang bocor.

"Hari ketika James pindah secara tiba-tiba, sebenarnya dia meninggalkan sebuah surat untukmu. Aku sempat melihatnya meletakkan surat itu di depan pintu subuh hari, akan tetapi aku mencoba tak acuh. Karena didorong rasa penasaran, aku pun melihat surat itu keesokan paginya. Aku sudah membaca suratnya, tapi seorang wanita berkamera tiba-tiba saja datang dan merebut surat itu dariku," terang pria pemilik flat nya tersebut.

Prisoned in Marriage [END | PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang