chapter OO3

46.8K 4.6K 218
                                    

Minggu, 20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minggu, 20. 15 malam.

Hiruk pikuk terdengar silih berganti, bagaimana pesta ulang tahun Kim Junkyu akhirnya memasuki bagian inti; peniupan lilin.

Suara tepuk tangan bergemuruh, tak tekecuali Jeno di ujung sana berdiri bersama Hyunjin tentu nya.

"Jen, kau yakin Renjun tidak jadi pergi?"

"Iya, dia bilang begitu, kenapa?"

"Lihat di sana."

Sebelah alis Jeno terangkat naik, kepalanya dibawa menoleh ke arah teman sipitnya itu sebelum kemudian mengikuti arah pandang nya.

Tepat di ujung sana, arah pintu utama Renjun terlihat baru saja masuk bersama seseorang yang ia kenali sebagai adik tingkat nya; Lai Guanlin.

"Dia.. tidak sedang berusaha membohongi mu kan?"

Tangan besar Jeno lantas terkepal kuat, dia tidak menyangka bahwa Renjun akan berbohong kepada nya. Menolak pergi bersama nya dengan alasan akan pergi bersama Haechan. Lalu tiga puluh menit yang lalu mengiriminya pesan bahwa sepertinya dia tidak jadi pergi karena Mark ternyata bisa menemani kekasihnya itu. Jadi, apa ini?

Dimana akal lelaki mungil itu? maksudnya mereka sudah berkali-kali membicarakan ini bahwa—oh siapa pun bisa menebak bahwa lelaki itu menyukai kekasih nya. Jeno sudah menekan kan bahwa dia tidak suka itu, berhenti bersikap terlalu dekat dengan nya tapi apa ini?

Lihat bagaimana dia masih bisa tersenyum dengan enteng nya. Jeno dengan segera berjalan ke arah lelaki mungil yang menyandang gelar sebagai kekasih nya itu. Menarik lengan nya tidak peduli bagaimana Renjun terkejut karena nya.

"Kita harus bicara."

"Jeno, kau—apa-apaan lepaskan."

"Tidak. Kita harus bicara."

Mendengus merasakan pergelangan tangan nya yang sakit Renjun dengan segera menepis kuat tangan Jeno dari tangan nya.

"Lepas!" teriaknya.

Tanpa sadar atensi orang-orang di sana perlahan beralih ke arah kedua nya, bahkan si tuan rumah acara saat ini.

"Kau pergi bersama nya?"

"Lalu, apakah itu salah?!"

Tercekat. Satu bulan yang lalu, selang-selang hari selanjutnya dan tepat kemarin malam. Pembahasan yang sama, pertengkaran yang sama, bukan tentang perbedaan diantara namun perawalan nya dimulai kala Renjun mulai mengenal adik tingkat nya itu.

"Kau.. kekasih ku—"

"Dan aku tidak suka kau terlalu mengatur ku."

Belum sempat Jeno melangkah untuk mencengkeram kedua bahu Renjun, tahanan pada bahu nya serta suara Hyunjin yang memotong lebih dulu menghentikan pergerakannya.

Incident, nomin ✔Where stories live. Discover now