chapter O17

31K 3.6K 198
                                    

Problematika ibu hamil tentang bentuk tubuh nya yang terlihat berisi dan menganggu memang sampai kapanpun tidak akan pernah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Problematika ibu hamil tentang bentuk tubuh nya yang terlihat berisi dan menganggu memang sampai kapanpun tidak akan pernah selesai. Seperti saat ini, Berapa kalipun Jaemin tidak akan habis-habis nya mematut diri nya sendiri di depan cermin lemari. Mendesah pelan setiap kali memutar tubuh nya ke kiri maupun ke kanan.

Kedua tangan nya menahan ujung sweter putih yang ia kenakan sampai sebatas dada. Pun kedua alis nya tampak menyatu tajam tidak lupa juga gerutuan kecil silih berganti keluar melewati lisan basah nya.

"Jaemin kau sudah siap?"

Kepala Jeno menyembul dari balik pintu kamar. Lelaki pemilik hidung tinggi itu lantas membuang wajah ke arah lain.

"Tidakah kau berpikir aku kelihatan gendut?" Jaemin menurun kan ujung sweater nya. Meraih totebag  nya lantas menyampir kan nya pada bahu kiri nya.

"Hm?" Jeno tersenyum kikuk mengusap pelan sebelah daun telinga nya yang memerah.

"Eumm kurasa tidak. Kau—malah terlihat jauh lebih manis."

Kedua pipi Jaemin merona, tapi dengan cepat dia mengendalikan ekspresi nya.

"K-kalau begitu cepatlah! A-aku sudah siap." Dengan gesit dia melewati tubuh Jeno yang masih berdiri pada daun pintu.

Jeno menggeleng kecil lalu menarik kenop pintu kamar untuk menutup nya kembali.

Benarkan? Apa itu terdengar salah? yang Jeno tahu hanyalah mood Jaemin semakin sensitif setiap hari nya.

Jeno menekan kombinasi angka pin apartemen milik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menekan kombinasi angka pin apartemen milik nya. Sebelah tangan nya memegang banyak sekali bahan masakan. Begitu pintu terbuka ia menoleh sejenak ke arah Jaemin yang berdiri diam di sebelah nya.

"Ayo masuk." Meminggirkan sedikit tubuh nya dengan maksud agar Jaemin lebih dulu masuk ke dalam.

"Apa tidak apa-apa?" Sementara Jeno yang berjalan ke arah meja bar untuk meletakkan semua barang belanjaan nya, Jaemin masih sibuk mengedarkan netra coklat nya pada setiap sudut ruangan.

"Apa sebaik nya kita kembali ke apartemen mu saja?" Jeno bertanya pelan, takut Jaemin merasa tidak nyaman berada di sini.

Jaemin menggeleng, ia lalu berjalan mendekat ke arah Jeno. Meletakkan totebag nya ke atas meja bar disana.

Incident, nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang