chapter O15

33.3K 4K 452
                                    

Jarum jam pada dinding menujuk kan angka 11 ketika Jeno kembali menapak pada porselen kusam apartemen Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jarum jam pada dinding menujuk kan angka 11 ketika Jeno kembali menapak pada porselen kusam apartemen Jaemin. Hening adalah kesan pertama yang ia dapati, menemukan diri nya sendiri dalam ruangan yang tidak terlalu luas, terkesan lebih sederhana dari tempat tinggal milik nya.

Jeno baru saja kembali setelah dua jam yang lalu berdiam diri di apartemen nya sendiri, mengistirahatkan badan serta pikiran nya yang terasa begitu letih barang sejenak.

Ini aneh padahal dia baru saja menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Bukan kah seharusnya ia senang?

Jeno menatap sekitar, di banding meja bar mewah, sofa yang begitu empuk, serta sajian bed nya yang luas dengan permukaan nya yang lembut, entah kenapa ini terasa jauh lebih nyaman. Ruangan serba sederhana ini lebih nyaman daripada apartemen mahal milik nya.

Tungkai nya lalu dibawa melangkah pada satu tujuan. Jeno tidak mabuk tapi juga tidak sadar saat bibir nya menarik senyum hangat kala mendapati si manis yang tengah mengandung tertidur dengan posisi bersandar pada kepala ranjang tunggal milik nya.

Ia berseru kecil seraya berjalan mendekati. Membetulkan posisi tidur Jaemin agar lelaki itu bisa tidur dengan posisi yang lebih nyaman. Ia lalu menaruh dua bantal pada sisi kanan dan kiri lelaki itu. Jeno berhenti sejenak saat merasakan Jaemin bergerak beralih tidur menyamping ke kanan memeluk bantal yang baru saja ia letakkan.

Senyum terpatri lagi. Entah motivasi darimana dia berjongkok di samping kasur, memandangi wajah manis Jaemin yang terlelap damai.

Jeno membisu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno membisu. Keheningan ini terasa lebih nyata sekarang. Bibir bawah nya di gigit pelan kala tangan nya terayun ringan mengusap surai coklat gelap Jaemin ke atas.

Tidak ingin berlama-lama, Jeno lantas segera menarik diri dari sana. Melepas jaket jeans di tubuh nya, lalu berjalan ke arah lemari untuk menurunkan kasur lipat yang di letakkan tepat di atas sana.

Tubuh nya juga ingin segera diistirahatkan. maka setelah selesai menaruh kasur tersebut di lantai, Jeno segera mematikan lampu kamar kemudian ikut merebahkan tubuh nya. Menarik selimut sampai ke dada, ia lantas mencoba memejamkan mata hingga dering notifikasi dari ponsel nya membuat nya kembali terjaga seketika.

Incident, nomin ✔Where stories live. Discover now