27. Reuni

224 88 75
                                    

"Siang ini, anda bisa pulang, dokter Byne." Ucap dokter Wijaya yang baru selesai memeriksa keadaan Byne. "Kalo begitu, saya permisi. Ayo, dokter Yudha."

Dokter Yudha terlihat tersenyum lalu berujar, "Dokter duluan saja, ada yang ingin saya bicarakan dengan dokter Byne."

Dokter Wijaya-pun pergi keluar ruangan bersama dua perawatnya itu. Dokter Yudha memastikan keadaan, lalu berdiri disamping tempat tidur pasien.

"ANJIR LU, KAN UDAH GUE BILANG APA."

Jangan tanya sudah seberapa akrab mereka sekarang. Mereka-pun tak segan-segan bicara informal satu sama lain.

Byne menutup kedua telinganya, "Berisik lu Yud, btw ngapain lu ikut segala kesini? Bukannya lu ada panggilan diluar ya?"

Dokter Yudha lalu duduk di kursi yang dekat dengan Byne, "Kaga jadi, mereka mintanya yang udah berpengalaman. Lah gue? sialan gue dikasih harapan palsu sama tuh pria tua."

Byne memukul tangan pria disampingnya itu, "Lu mau kena sanksi apa? Kita baru setahun kerja disini ya anjir."

"Btw Byne, siapa cowok yang di taman kemaren? Bukan Alex?"

Byne menatap sinis kearah sahabat serta rekan kerjanya itu, "Gue udah putus sama Alex, yang di taman kemaren calon tunangan gue."

Dokter Yudha, yang sedang memakan anggur tiba-tiba tersedak. "Bodoh, seriusan lu? Astaga Byne."

"Mau gimana lagi, gue gak bisa nolak pertunangan ini anjir."

Dokter Yudha mulai bercanda dengan Byne, "Bukan om-om kan, by?"

"Anjing, seumuran kita kok. Tapi dia belum kerja sih, masih nunggu perusahaan dia di sah-kan di Australia sana."

Dokter Yudha speechless mendengar jawaban Byne. Ia lalu berdiri, berjalan mondar mandir lalu duduk ditempat tidur Byne dan memeluknya.

"CONGRATS, BYNE." Dokter Yudha lalu mengelus pucuk kepala Byne, "Gak nyangka, bentar lagi lu kawin terus ninggalin gue."

Byne membalas pelukan sahabatnya ini dengar erat, "Makasih. Pokoknya lu harus janji dateng, karena lu tamu paling istimewa nanti."

Dokter Yudha tersenyum, "Tapi, lu bahagia gak dengan keputusan pertunangan ini?"

Tiba-tiba, suara pintu diketuk. Dokter Yudha lalu menjauhkan posisinya.

"BYNE, KAMU GAK APA-APA PULANG HARI INI? UDAH MENDINGAN?"

Tak berubah, sampai sekarangpun tingkah mas Fero kepada Byne selalu sama, selalu menganggap Byne seperti anak kecil yang bodoh dan keras kepala.

"Jaga kesehatan, saya permisi dok." Ucap dokter Yudha tiba-tiba formal.

Byne paham saja mengapa tiba-tiba sikap sahabatnya itu berubah, "Terimakasih banyak, dokter Yudha."

Mas Fero yang baru datang juga mengucapkan terimakasih, lalu dokter Yudha keluar dari ruang inap Byne dengan sopan.

"Gila, ganteng juga dokter itu." Ujar mas Fero sambil duduk di sofa.

Hiraeth.Where stories live. Discover now