16. Pergi

532 277 138
                                    

Setelah kejadian istirahat kemaren, Alfa hari ini tak terlihat lagi menginjakkan kakinya disekolah ini.

"Kamu mencari siapa?" Ujar Anna ketika melihat Byne.

"Gak nyari siapa-siapa kok." Jawab Byne lalu melanjutkan menyantap makanannya.

Iya, mereka sekarang sedang berada dikantin sekolah. Tetapi berbeda dengan hari biasanya, hari ini Sisi tidak sekolah karena mewakili sekolah dalam lomba cerdas cermat matematika.

Sedangkan Rara, hari ini dia juga tidak sekolah karena ia harus menghadiri pernikahan kakak laki-lakinya di Surabaya.

Tetapi meja kantin ini tetap sama penuhnya seperti ketika disi oleh Sisi dan Rara, karena Meisya dan Anna mengajak masing-masing pacar mereka untuk duduk bersama.

"Oh iya Bne, gue ada yang mau diomongin nih." Ucap Sultan, pacar Meisya.

"Ya?" Jawab Byne tanpa menoleh kearah lelaki tinggi itu.

"Alfa, Alfa udah pergi pagi tadi. Sebelum berangkat, dia kerumah gue, minta gue untuk selalu jagain lu, supaya lu gak kenapa-napa disini."

"Untuk apa? kenapa dia minta ke lu? dia gak tau apa? lu pacar sahabat gue. Nanti kalo perhatian lu kebagi ke gue sama Meisya, gue yang gak enak. Dia mau ngehancurin persahabatan gue juga?"

"Bukan gitu Byne, dia cuma pengen lu aman dan gak ada yang nyakitin lu diseko-."

Belum sempat menyelesaikan perkataannya Sultan, Byne sudah beranjak pergi dari meja yang sedari tadi mereka berlima duduki.

Jangan ditanya, setelah Byne mengetahui bahwa dirinya hanya diberi harapan palsu atau cuma dibaperin saja.

Byne menjadi orang yang emosinya sangat mudah terguncang, tak jarang juga ia terlihat sedang menangis saat pelajaran tengah kosong dikelas.

Apakah sebegitu sakitnya ditinggal oleh cinta pertama?

"Itu kak Byne, gak disusul?" Ucap Ivander sambil menepuk pundak pacarnya.

"Udah biarin aja, namanya juga baru patah hati." Balas Anna lalu menghadap kearah pacar manisnya itu.

"Emang kak Byne kenapa sih?" Ivander bingung.

Sultan yang mendengar pertanyaan adek kelasnya itu juga ikutan bingung, "Iya, emang si Byne kenapa sih? Alfa juga kenapa kok tiba-tiba pindah gitu."

Meisya dan Anna saling melempar tatap, bingung untuk menjelaskan kepada pacar mereka.

Meisya berdehem, mengisyaratkan kepada Anna bahwa Anna lah yang pantas untuk memulai ceritanya.

"Jadi gini, Byne itu patah hati. Patah hati untuk pertama kalinya dan itu karena orang yang bernama Alfa itu, dan yang paling menyakitkan itu adalah tentang kenangan yang telah diberikan Alfa kepada Byne, ya kenangannya itu hanyalah sebuah rekayasa semata."

Mendengar penjelasan singkat dari Anna, membuat Sultan menjadi tambah penasaran.

"Terus? lanjut dong Na."

Mendengar kegilaan akan rasa penasaran oleh sang pacar, sekarang Meisya yang membuka suara untuk memberitahu.

"Gini kita mulai dari awal, kalian taukan Byne ini murid baru sekolah? Terus tiba-tiba anggota terkenal trio H yang namanya Alfa itu balik kesekolah setelah kabarnya sakit di Jakarta selama 1 bulan? Tak butuh waktu lama dari perjumpaan awal mereka, bisa kalian saksikan sendiri keakraban yang terjadi diantara mereka berdua kan? Nah, banyak yang menyangka mereka berdua pacaran bukan?"

Mereka bertiga menjadi pendengar yang baik untuk Meisya sekarang, tak ada yang tak menghiraukan kata demi kata yang keluar dari bibir tipis milik si Meisya.

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang