Sang Penulis

1.4K 72 3
                                    

Lon x Utaite

Sarapan minna..enjoy yaa..edisi puasannya. Dan edisi versi kesengklekan kelas Utaite...wwwwww

💞💞💞💞💞💞💞

" Lon-san, kamu di panggil rapat di ruang osis, " Baru saja masuk kelas Kurokumo sudah menghampirinya dan menyampaikan kabar menyebalkan. Tapi mau menolak dia juga tidak bisa, dia hanya mengangguk dan berjalan pelan ke ruangan osis, di mana rapat menyebalkan itu sedang berlangsung. " Selamat pagi, permisi, " Lon mengintip sejenak dari balik pintu, kemudian masuk ke ruangan tanpa dosa dan menduduki bangku yang masih kosong.

" Sampai mana tadi rapatnya? ," Lon mencolek Piko yang duduk di sebelahnya, membuat pemuda cantik itu sedikit menggerutu karena konsentrasinya terganggu. Tapi dia juga menjawab pertanyaan dari Lon, " Pembagian tema per-kelas untuk festival budaya tahun ini. "

" Kelasku dapat tema apa, " Lon masih mencolek. " Rumah hantu, sudah jangan terus tanya, aku mau mencatat lagi. " Heh nanti aku lihat buku catatanmu ya, aku mau salin. " Piko hanya mengangguk sekilas, sedangkan Lon akhirnya mulai fokus dengan ketua osis yang mulai berceramah dan sesekali mencatat bagian penting.

🎀🎀🎀🎀🎀

Lon mengibas-ngibaskan tanganya sambil berlari. Sungguh catatan Piko sangat banyak sekali. Tidak ada yang di singkat sekalipun. Membuat Lon kewalahan meringkas secara dadakan dan dia juga harus memutar otaknya dengan cepat agar tulisan itu pendek.  Dan sekarang dia malah ketinggalan jam pelajaran pertama, sedangkan guru jam pelajaran pertama itu adalah kebudayaan. Di mana pelajaran itu sangat banyak dalam hal mencatat. Dan Lon yakin lagi, pasti dia akan kena marah, karena gurunya termasuk guru menyeramkan di sekolahnya.

Tapi semua perkiraannya salah. Kelas malah sangat ramai dan saat dia masuk semuannya malah lebih bersorak. Mafu menghampirinya dengan mata yang berbinar,  " WAAHAA LON-SAN! AKHIRNYA KAU DATANG. TOLONG TULIS CATATAN DARI GERO SENSEI! " Tuhan, derita macam apa yang kau berikan. Rasa kebas di tanganya belum hilang tapi dia harus menulis lagi, " AYOLAH LON-SAN...TULISAN SAKATA SANGAT PAYAH, HANYA KAU YANG BAGUS, " imbuh Urata dengan wajah yang memelas. Bahkan saat matanya menyapu seluruh kelas, semuannya juga tampak berharap padanya. Lon menghembuskan napas lelah, yah tugasnya memang menjadi sang penulis kan.

Sakata kembali ke tempatnya duduk, di gantikan oleh Lon yang harus mencatat lima lembar folio ke papan tulis, untung papannya lumayan lebar jadi muat dan ada beberapa bahasa yang rumit langsung dia ubah agar mudah di pahami teman-temannya. Karena dia tahu, hanya beberapa temannya yang otaknya mampu perpikir panjang lebar.  Sebenarnya ini yang paling tidak Lon suka dari jam kosong. Dirinya akan di tunjuk menjadi seorang penulis dadakan di kelasnya. Sedangkan nanti dia juga harus menulis apa yang telah dia tulis di papan. Dobel kerja lah istilahnya.

Satu jam sudah, akhirnya selesai juga seluruh catatan itu. " Nee minna! Sikakan di catat. " Semuannya kompak mengeluarkan buku catatan, " Ah Lon-san, bisa kembali ke tempat dudukmu? " pinta Luz, " kau menghalangi papan tulis. "

" Ahhh maaf, silakan menulis semuannya. "

Lon kembali ke bangkunya yang berada tepat di samping Kurokumo. " Isturahat saja dulu. Tenangkan tanganmu, " menanggapi pesan teman sebangkunya Lon mengangguk. Siswa lain mulai sibuk menyalin catatan Lon di papan tulis. Tapi saat Lon merebahkan kepalanya, sekilas dia mendengar suara kamera.

" Haha memfoto memang lebih baik, tanganku tidak akan pegal, " Urata girang sambil melihat hasil fotonya. " Aaahh kau benar Urata-san. Lebih baik kita foto saja, " sahut Mafu sambil mengeluarkan ponsel berlogo apel gigitnya. Dan sesuai anjuran Mafu, semuannya mulai memfoto seluruh catatan Lon. " Apakah mereka tidak tahu tanganku sangat lelah? Setidaknya mereka juga merasakan itu. "

" Sabar saja Lon, kami tetap mecatat kok. Hanya para berandalan itu saja yg memfoto, " Hanatan dan Reol menoleh sambil memperlihatkan catatanya, " Ya! aku dan eve lebih suka menulis, belum tentu foto itu kami baca. Setidaknya dengan menulis kita masih baca, " Sou berteriak dari bangku depan sambil tersenyum pada Lon.

Lon sangat terharu dengan ucapan semua teman sederet bangkunya, setidaknya mereka masih menghargai kerja kerasnya. Yah memang sii para grup anak geng, XYZ, AtR dan USSS itu paling malas jika di suruh menulis. Dia tidak sekuat Reol yang seorang bendahara.Dia hanya sekertaris, yang setiap saat selalu menulis dan menghadiri rapat. Menyebalkan.

Kareshi ( utaite x reader ) Gak Jadi Selesai 😂Where stories live. Discover now