8

13 1 0
                                    

Gavin membuka matanya karena teriakan Manila yang kecang. Detak jantungnya sudah tidak teratur. Cepat-cepat Ia turun tangga, merasa cemas kepada adiknya yang teriak. 

"Manila!" Teriak Gavin. Ia terus menyari Manila yang entah berada dimana, ia belok-belok setiap sudut ruangan. Rumah yang bisa dibilang sangat besar ini memiliki banyak ruangan, membuat Gavin bingung harus kemana sampai akhirnya ia beranjak ke dapur. 

Gavin melihat Manila yang duduk santai di bangku barnya. "Ila! Apaan sih teriak-teriak? Buat kaget aja,"

"Tadi ada lebah masuk," jawab Manila. 

Gavin berdecak sebal. "Liat tuh, baru jam empat pagi juga," 

"Yaudah sih, kan sekolah juga." 

"Ya tapi gak sepagi ini juga Manila yang gemesin adeknya Gavin inii," sahut Gavin gemas dengan perilakunya Manila. Rasanya kayak mau di potong kecil-kecil aja.

Manila menyengir sebesar-besarnya sambil mengunyah burger yang entah darimana. 

"Itu juga, burger darimana?" 

"Tadi nge-gojek" 

"Astaga ini orang satu, pagi-pagi gini?" 

"Laper mau diapain lagi Bang?

"CARI MAKANAN YANG ADA DI KULKAS ILAAA!" 

***

Kelas 10M sedang sangat ribut. Ada yang sedang gosip, ada yang sedang lempar-lemparan kertas, ada yang sedang tidur. Kelas 10M dicap anak-anak bandel tapi genius. Seharusnya sekarang pelajaran fisika, tetapi guru-guru sedang ada rapat maka dari itu jam pelajaran kosong. 

"Ada yang mau ikut main truth or dare gak?" Teriak Lee, teman sekelas Manila dan Kinara yang blasteran korea. 

"Gue ikut!" Teriak Kinara. "Ayo La,"

"Iyadeh, gue juga," 

Botol Aqua diputar ditengah beberapa murid lain yang sedang ikut main. Tutup botol itu berhenti kearah Priscilla, salah satu perempuan yang dikenal bohay, parah memang.

"Sisi, TOD?" Tanya Danni. 

"Truth," 

"Cowok paling ganteng disekolah siapa?" Tanya Ahmad. Ada rumor bahwa Ahmad menyukai Priscilla dari hari pertama masuk. Mungkin pertanyaan Ahmad itu sengaja memancing Priscilla. 

"Hm... Jujur aja, Gavin," jawab Priscilla tidak ada malu. Manila yang sedang minum air memuncratkan air itu kemana-mana karena Ia tersedak. 

"HAHAHAHA," Manila tertawa sekencang-kencangnya. "Jelek banget jawaban lo! Hahahaha,"

"Ish!" Priscilla berdecak kesal dengan muka yang sudah merah. 

Botol Aqua diputar dan kini berarah ke Roy. 

"Gue pilih dare," Kata Roy. Roy ini dikenal sebagai cowok bad boy yang digemar oleh banyak perempuan, bahkan sampai para kakak kelas. 

"I dare you to.... nyatain cinta lo ke orang yang lo suka!" Usul Tasha. 

Roy mendesah kasar, ia berdiri dan menghampiri meja. Para perempuan sedang berteriak histeris. Roy memang belum mempunyai pacar walaupun ia ganteng kelewatan batas. 

Roy mengambil kaca dibawah laci mejanya. "I love you so much," dan mencium kacanya. 

"YEE! SOMPLAK LU!" Teriak Rendy yang menoyor Roy sambil ketawa bercikikan. Seluruh kelas ketawa karena perilakunya yang bodoh. 

MANILANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ