BAGIAN 13: Kecewa

Start from the beginning
                                    

"Ada yang mau aku beli. Jauh nggak kira-kira?"

"Lumayan, tapi nggak terlalu jauh juga. Mau Cika anterin?"

Reina menaikan sebelah alisnya, "Naik apa?"

"Ada sepeda di garasi. Tapi Kak Reina yang bonceng Cika ya." Reina terdiam untuk beberapa waktu. Dulu dia bisa sih naik sepeda, tapi sekarang sudah lama dia tidak pernah mengendarai kendaraan beroda dua itu. Rasanya Reina tidak yakin jika tidak akan jatuh selama di perjalanan.

"Eh, Bang!" Tiba-tiba Cika memanggil seseorang membuat Reina seketika mengikuti arah pandang Cika. Rupanya di ujung sana ada Alaric yang hendak keluar dari rumah.

"Kenapa?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat ke atas.

"Abang mau kemana?"

"Pulang," balas singkat Alaric. Pulang yang dimaksud adalah pulang ke Apartemen.

"Nah, Kak Reina bareng aja sama Abang ke depan. Kalau naik sepeda panas, sia-sia Cika skincareran selama ini," kata Cika sedikit berbisik pada Reina.

"Kenapa Cik?" tanya Alaric yang masih di tempatnya.

"Ini, Kak Reina mau nebeng ke depan katanya," ujar Cika membuat mata Reina membulat sempurna. Sejak kapan dia berucap seperti itu?

"Mau kemana?" tanya Alaric beralih pada Reina. Mendengar itu dengan sengaja Cika menyenggol tangan Reina membuat gadis itu mengerjap.


"Eh?"

"Kemana?" tanya Alaric lagi.

"Minimarket."

"Ayo!"

"Tuh Kak sana bareng Abang aja. Biar enak naik mobil, ada AC nya," bisik Cika pada Reina.

"Jadi ikut apa nggak?" Suara Alaric kembali terdengar.

"Eh? Iya jadi," respon Reina spontan. Setelah itu Alaric melenggang keluar dengan Reina yang mengekor di belakangnya.

"Kak Reina! Cika titip es krim ya!"

* * *

Reina benar-benar diantarkan oleh Alaric hingga di depan minimarket. Gadis itu hendak turun dari mobil setelah mengucapkan kata 'terima kasih'. Dia kira Alaric akan menunggunya hingga selesai berbelanja, nyatanya cowok itu langsung pergi ketika Reina sudah masuk ke dalam minimarket membuat Reina merutuk dalam hati atas kelakuan Alaric.

Setelah selesai membayar belanjaannya Reina mematung di luar minimarket, memikirkan cara untuk pulang. Tak ada cara lain akhirnya Reina pun memilih berjalan kaki, untung dia masih mengingat jalan pulang. Ternyata hanya memakan waktu 10 menit dia sudah sampai di rumah Alaric. Reina masuk ke dalam rumah dan kedatangannya langsung disambut hangat oleh Gina.

"Loh, katanya kamu pergi bareng Al? Al nya mana? Bunda kok nggak denger suara mobil?"

"Kak Al tadi langsung pulang ke Apartemennya, Bunda," balas Reina.

"Dia nggak nganterin kamu pulang?" Reina menggigit bibir bawahnya, lalu menggeleng pelan.

"Duh, dasar anak itu. Apa salahnya sih anterin kamu dulu ke sini. Terus kamu tadi pulang naik apa?"

Story of Reina [SELESAI]Where stories live. Discover now