BAGIAN 37: Kepergian Alissa

1.6K 151 14
                                    

Minggu pagi, Alaric sudah menjemput Reina dan membawanya pergi menuju Bandara Soekarno Hatta. Reina sendiri mengernyit bingung ketika mobil Alaric tiba-tiba berhenti di area Bandara. Untuk apa Alaric mengajaknya kemari?

Alaric mematikan mesin mobil. Dia melangkah keluar dari mobil dengan Reina yang mengekor di belakangnya. Reina tidak tahu apa-apa, jadi dia hanya mengikuti langkah lebar kaki Alaric.

"Kita ngapain ke sini sih, Kak?" tanya Reina dibalik punggung Alaric. Alaric tidak menjawab. Cowok itu tetap berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Membuat Reina kesal dan mendengus di tempatnya. Rasanya dia seperti sedang mengikuti kulkas berjalan.

"Al!" tiba-tiba seseorang bersuara meneriakkan nama Alaric. Di sana, beberapa meter di hadapannya Mahessa tampak berdiri sembari melambaikan tangan.

"Ayo!" ajak Alaric. Tangan kanan cowok itu tiba-tiba menarik pergelangan tangan Reina agar berjalan lebih cepat.

"Lama lo, Al!" ujar Mahessa saat Alaric dan Reina sudah menghampirinya.

"Macet."

Reina diam di tempatnya. Dia menatap Mahessa penuh tanya, karena cowok itu sempat menyarankan Reina untuk ikut jika Alaric mengajaknya pergi.

Sebenarnya semalam Reina saling bertukar pesan dengan Mahessa hingga larut. Banyak sekali yang mereka bahas. Bahkan Reina dan Mahessa juga sempat menggosipkan Alaric. Nyatanya gosip dengan kaum lelaki itu jauh lebih seru.

Atensi Reina teralihkan ketika dia melihat sosok Alissa bersama seorang pria berjas kantoran datang mendekat.

"Al, kamu udah dateng?" sapa Alissa pada Alaric pertama kali. Wanita itu tampak menggandeng lengan pria di sampingnya. Reina bertanya-tanya dalam hati akan sosok pria di samping Alissa itu, siapakah dia sebenarnya?

"Ah iya Al, kenalin ini Sean, suami aku," ujar Alissa memperkenalkan sosok pria di sampingnya kepada Alaric.

Mata Reina membulat sempurna ketika mendengar penuturan Alissa. Terjawab sudah segala tanya dalam benaknya selama ini. Jadi Alissa sudah bersuami? Apa jangan-jangan anak lelaki yang ia lihat di pesta ulang tahun Cika tempo hari juga adalah anak Alissa? Ohh sungguh kejutan yang tak pernah terduga.

Reina mengalihkan atensinya untuk menatap Mahessa. Cowok itu tampak tersenyum misterius kepada Reina. Sekarang Reina tahu maksud perkataan Mahessa semalam, tapi maksud Alaric mengajak Reina ke sini untuk apa?

"Sean, ini Alaric. Teman aku satu lagi semasa SMA," ujar Alissa lagi. Mengenalkan Alaric kepada Sean.

Alaric dan Sean saling berpandangan. Tak lama dari itu Alaric mengulas sebuah senyuman tipis dan menjabat tangan pria di hadapannya. Yang diperkirakan umurnya lebih tua tiga atau empat tahun dari Alaric.

"Nice to meet you," ujar Sean. Intonasinya terdengar tegas dan berwibawa. Khas pengusaha pengusaha muda. Alaric hanya menganggukan kepala. Dia tersenyum tipis, lalu melepaskan jabatan tangannya dengan Sean.

"Makasih ya, kalian udah mau anterin gue," ujar Alissa pada Mahessa, Zafran, dan Alaric.

"Gue pasti nanti kangen sama kalian," ujarnya lagi. Ya, tepat hari ini Alissa akan kembali pulang ke Amerika.

"Baik baik lo di sana, Sa," kata Mahessa.

"Pasti," balas Alissa.

"Gue ke dalem ya, bentar lagi pesawatnya take off," ujar Alissa, "nanti kapan-kapan gue main ke Indonesia lagi."

"Hati-hati, Sa," ujar Zafran yang sedari tadi diam di samping Mahessa. Alissa tersenyum hangat. Dia kemudian mengedarkan netra matanya menatap Alaric.

Story of Reina [SELESAI]Where stories live. Discover now