CINTA DALAM DIAM

13 3 1
                                    

Indah kiranya, jikalau kita bertemu harap nan tak membuang sayang,tentu cinta tak mudah lenyap.
Berjuta-juta kata bahkan rasa ikut mengendap, namun satu kejujuran sederhana akan menolong jiwa yang terlena dalam duka lara bahkan beberpa diantaranya ada yang hanyut didalamnya, tanpa harus ada yang disalahkan.

Ini cerita ataupun kisah yang memimpikan sebuah kisah yang indah, hendaknya keindahan muncul dengan saling mengindahkan, berputar-putar didunia rasa, tanpa ada yang bersapa, atau sapaan hanya menjadi tiupan nan tak diacuhkan.

Sekali, dua kali dan tiga kali bukan bermaksud tuk saling mengisi, ataupun membagi, nan ada rumput menggerogoti padi, hingga padi tak bisa dituai, dan keluarga petani pun mati.

Apalah yang diharapkan dari seorang laki yang cacat, nan tak bisa berdiri, memimpikan seorang tuan puteri tuk mengajarkan bagaimana tuk jadi laki laki yang berani, tentu laki akan memberi cinta sejati, bukan sekedar mimpi. Semuanya masih ia rahasiakan dalam bejana hati.

Sungguhpun begitu, akankah ini meraba kasta, kasta brahmana dan kasta sudra nan tak sesuai dipandai oleh mata manusia.

Laki ini masih mengkaji-kaji dibalik jerusi besi, atas dasar apa tuan puteri tega, memberi hukuman ini, akankah diriku hanya tuk dipandang kemudian pergi, ataukah laki hanya pelampiasan nafsu birahi.

Sesekali laki ini ingin mendengar apa yang ada dihati tuan puteri, sekiranya itu kebenaran yang dihati tentu akan ia sampaikan dengan sebuah kejujuran dan menentramkan, atas pertanyaan yang penuh dengan penganiayaan. Satu jawaban kejujuran akan menyelamatkan dari sakit atas siksaan. Layaknya 1 hari disurga menghilangkan 1000 tahun siksa di neraka.

Sekiranya kisah ini tak berujung temu, bukan temu yang harus bertanggung jawab, namun dibalik ini ada rahasia ilahi.
Akankah pertemuan ini dipertemukan sebagai sepasang kekasih, atau pertemuan ini hanya sebagai penghubung tali kasih atas rasa yang tersisih.
Jika mendung awan di langit, belum ada kebenran itu adalah hujan, karna kebenarannya setelah air itu turun dari awan mendung dan membasahi bumi hati yang hampir mati.

Jikalau alam radarmu, hanya membuatmu tak sadar, bagaimana jikalau seiring itu pula rasa ini memudar, atas alam nan seakan sadar namun hakikatnya tak sadar. Jantung tak lagi berdebar karna hari-harinya menjadi gusar, letupan kata katanya terdengar kasar, sehingga hubungan ini menjadi samar-samar, hingga bumi seakan lambat berputar karna sumbunya tak lagi mau untuk beredar.

Jikalau meminta hitam dan putih, nan kau tangkap adalah abu-abu, kini biarlah daku memilih hitam, karna malam adalah hitam tetap akan menjadi kelam sambil menantikan rembulan tuk seseorang yang mau bermurah hati tuk menerangi kegersangan dan kegelapan hati ini, senja tentunya akan tetap bersahaja kepada siapa pengunjungnya, memoles segalanya dengan kepiawaiannya bermain kata dan rasa.

;senja tetaplah senja dengan segala kesempurnaannya.
Malam tetap lah malam, yang selalu memendam, cinta dalam diam.

Padang, 07-04-2019
@qais elkazni

Lentera dalam dukaWhere stories live. Discover now