Setangkai Bunga Candu

12 3 0
                                    

Terima kasih
Telah hadir dalam hidupku
Yang tidak begitu berarti
Yang penuh kebosanan
Serta perjalanan hidupku Seakan-akan tidak memiliki mimpi dan harapan

Aku hanyalah wanita sederhana
Terlahir dari keluarga sederhana
Dibesarkan melalui nilai-nilai kesederhanaan
Hingga mimpiku pun, terbilang sangat sederhana

Aku ingin berkata
Namun aku takut, kau akan terluka
Bisa jadi kata-kataku menyayat apa yang sudah terlupa.
Kini, segala kata dan rasa
Hanya mampu, ku goreskan dalam Bait-bait kata
Melalui sebuah pena, bertintakan air mata
Dengan kertas putih, sebagai penopang dari segala nestapa.

Hadirmu hanya untuk berbagi cerita dan rasa
Bukannya mewujudkan asa menjadi nyata
Aku mulai paham, wujud keberadaanku
Kini, sebagai apa?
Sebagai pengisi waktu luang, dari beratnya tekanan kehidupan
Atau kehadiranku hanyalah pelampiasan dari rasa jenuh atas kesepian.

Dinding pembeda diantara kita begitu tinggi
Menjadikanku terkapar dan mati
Dikarenakan menanti
Kapan keajaiban akan terjadi?

Aku ingin...
Tapi tak mungkin...
Aku berharap...
Tapi semua lenyap...
Aku mati...
Tapi bukan sendiri...

Setangkai mawar mematahkan diri, demi menyatu dengan teratai. Perjalanan panjang mereka menyisakan tanya.
Akankah satu akar menumbuhkan dua bunga indah?
Ataukah menumbuhkan yang satu dan menggugurkan yang lain?
Dan kenyataan terpahitnya adalah kedua bunga gugur bersamaan, kala pengorbanan telah dipersembahkan atas nama "cinta".

Padang, 06-05-2021
@qais_elkazni




Lentera dalam dukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang