Rumah rumah orang besar memang terlihat indah, halamannya yang luas seakan menampakkan pengetahuan tuan rumah yang ikut luas, taman bunga yang merona sesekali membuat pengunjung terkesima dan terlena, pintu rumah yang berukuran besar seakan tuan rumah yang berhati besar.
Diriku bukanlah tukang, mandor atau arsitektur bangunan. Sehingga diriku sangatlah awam dalam perihal bangun dan membangun. Ku terbiasa hidup dikamar yang berukuran 1x3, jadi ketika melihat rumah orang besar dan bertamu kedalamnya tentu menjadi suatu pemandangan yang berbeda.
Sambil berjalan jalan menikmati pekarangan rumah, mataku teralihkan oleh pagar yang menjulang tinggi yang terbuat dari beton kira kira setinggi dua meter, diatas pagarnya ada pecahan kaca, kemudian diiringi kawat besi setinggi setengah meter.
Disamping nyaman rumah orang besar juga bisa dikatakan aman, sejenak aku pun termenung memandangnya "Semakin besar orang yang tinggal didalamnya, maka semakin besar pula ukuran rumahnya, semakin tinggi ilmunya, semakin tinggi pagar rumahnya, hingga jangan kan tuk bercerita dan beramah tamah terhadap tetangga, tegur sapa saja mungkin tiada waktu untuk menanggapinya, tapi yang menjadikan pemandangan ironisnya ketika mereka yang tinggal didalam rumah enggan tuk berbagi kebahgiaan, karna ia memandang segala apa yang dirasakan hari ini, hasil kerja kerasnya, bukan karena mereka, yang hanya bisa mencela."
Padang, 11-08-2019
@qais elkazni
YOU ARE READING
Lentera dalam duka
Short StoryCinta buta nan memberi makna, jejak langkah nan goyah oleh resah nan tak pernah sudah, hingga akhirnya cinta pun punah, tapi punah bukan berarti punah seutuh nya, dia hadir dalam wujud yang berbeda tuk mengubah lelah menjadi sebuah kisah nan indah...
