You are Not Alone (dua)

1.4K 282 77
                                    

Sesuai sama judulnya part ini emang enak banget sih dibaca sambil dengerin gfriend : You are not alone..

Typoku adalah ciri khasku jadi maapin ya..

Mobil Yuna berhenti di pekarangan rumah Dokyeom dengan Yuju di dalamnya. Pintu mobil dibuka dari luar, memperlihatkan Dokyeom berdiri disana dengan tangan kanan di perban sementara kanan kiri menarik Yuju keluar, membuat gadis itu menghambur ke pelukan Dokyeom. Selanjutnya yang Yuna lihat adalah Yuju menangis di pelukan Dokyeom.

Kakak kelas mereka itu membuka safety beltnya, keluar dari mobil lalu memandang tak terbaca pada keduanya.

"Bawa Yuju masuk Ka, gue pulang dulu nanti gue balik sini," katanya dengan nada rendah tanpa minat lalu memutar arah berjalan kaki ke rumahnya yang terletak di sebelah rumah Dokyeom. Meninggalkan mobilnya terparkir di rumah Dokyeom.

Nafasnya menghela berat. Tampak frustasi sambil menyisir rambut panjanganya kebelakang.

"Hh.. sekarang harus gimana?" Gumamnya pada diri sendiri.

🍓🍓🍓


Di lantai dua rumah Dokyeom ada balkon kecil yang berbatasan langsung dengan genteng lantai satu. Dokyeom biasa memanjat pembatas balkon tersebut lalu duduk di atas genteng sekedar buat menikmati angin di malam hari atau memandangi orang-orang berlalu lalang dari atas sana.

Dan disanalah mereka sekarang, duduk berdua diatas genteng bercat biru, memandang kosong pada langit gelap di atas sana.

Dokyeom merosotkan badannya pada bagian miring genteng tersebut lalu  tertidur bersandar beralaskan sebelah tangannya.

"Sakit nggak," tanya Yuju retoris tanpa menoleh ke arah Dokyeom.

"Tangan gue atau perasaan gue?" Balas Dokyeom memancing.

Yuju agak tersentak, terdiam beberapa saat lalu menjawab, "keduanya,"

Dokyeom tergelak, jadi sedikit memiringkan badannya menghadap ke arah Yuju yang tengah duduk bersila. Menatap cewe itu lekat-lekat.

"Gue nggak tau Juy. Mungkin karena gue bodoh atau gue tolol, gue nggak ngerasain apapun walaupun harus patah tangan atau patah hati karena jatuh cinta sama lo,"  jawabnya malah ketawa cengengsan kaya nggak punya beban

Iya, orang tolol mana lagi yang nggak ngerasain apa-apa ketika tangannya patah. Dokyeom doang emang.

Yuju jadi salah tingkah, matanya refleks mengerjap cepat beberapa kali, "kenapa.. lo suka sama  gue?" Tanyanya malu-malu.

"Hm.. kenapa ya? Gue juga nggak tau," ujar Dokyeom terlihat berpikir untuk beberapa saat.

"Mungkin karena lo sama kaya gue, lo bisa ketawa ngakak, atau berkelakuan konyol cuma buat bikin orang-orang disekitar lo seneng sementara sendirinya nggak baik-baik aja karena banyak beban yang lo simpan sendirian,"

"Mungkin karena kita sama. Pertama kali liat lo gue tau kalau lo nggak seceria keliatannya,"

"Intinya lo suka sama gue karena kita sama-sama suka nyimpan masalah sendirian?" Potong Yuju.

"Bukan gitu Juy," Dokyeom menegak, lalu duduk mengarah tepat ke Yuju.

"Sejak saat itu gue jadi suka merhatiin lo. Gue suka liat lo ketawa sama anak-anak dikelas, waktu lo ngiket rambut kebelakang, atau waktu lo joget-joget nggak jelas di depan kelas waktu jam kosong. Gue suka merhatiin lo dan lama kelamaan gue jadi suka segala sesuatu tentang lo,"

"Intinya, gue nggak pernah tau kapan gue jatuh cinta tapi gue tau apa yang gue suka dari lo. Dan gue suka semuanya,"


Yuju terdiam, menunduk menghindari tatap Dokyeom saat ini. Cewe itu memangku lutut lalu memainkan jari-jari kakinya. Salah tingkah.

Cookies And Strawberry JamWhere stories live. Discover now