38. STONE

48.4K 6K 475
                                    

Vote 800 langsung up ya!!!!
Ps: Author gencer sama yang Vote!! Suka gemes aja yang baca ribuan tapi yang vote masih di bawah 500! Katanya kangen ceritanya. Hehehe


Jam pasir yang melaju dengan lambat tiba-tiba pecah dengan sangat keras, kaca-kaca kecilnya mulai berserakan diantara kelopak bunga mawar di bawah.
Ao Tian yang sedang meminum teh, langsung menatap tajam pecahan kaca tersebut. Pengikutnya langsung mengangguk, seolah-oleh mereka sudah tahu apa yang seharusnya mereka lakukan.

Ting! Ting! Ting!

Suara dentingan dari lonceng di luar ruangan membuat Chen Rong langsung menghentikan kegiatan menyulamnya. Dia langsung berjalan menuju jendela dan melihat sinar bulan purnama yang sangat sempurna.

"Apakah kau mengerti apa yang saya katakan?" Suara merdu milik seorang pria membuat Chen Rong langsung menyipit, dengan cepat dia berbalik dan menyapa

"Salam yang mulia"

Ao Tian berjalan dengan santai dan duduk di kursi empuk milik Chen Rong, dia menatap Chen Rong dari bawah sampai ke atas, kemudian satu senyuman terbentuk

"Kau cantik! Namun tidak menarik dan sangat licik!"

Chen Rong hanya menunduk, namun tangannya mengepal dengan sangat erat.

"Apakah kau marah? Kesal? Atau berubah benci?"

"Hamba tidak berani Yang Mulia!" Chen Rong menggeleng dengan cepat saat mendengar nada tidak menyenangkan dari Ao Tian.

"Benarkah? Ah baiklah itu tidak penting! Pada jam 12 malam, kau tahu apa yang harus kau lakukan" Ao Tian berbicara dengan nada datar, dia berjalan menghampiri Chen Rong

"Berikan tanganmu?" Ao Tian berucap dengan santai. Chen Rong ragu dan ragu dalam menyerahkan tangannya, namun dia tetap mengulurkan tangannya.

Slash!!

Ah!!

Darah keluar dari tangan Chen Rong, membentuk sayatan panjang. Chen Rong tercengang dan dengan cepat menekan lukanya untuk menghentikan pendarahan, matanya langsung menatap Ao Tian dengan pandangan bertanya dan aneh.

Ao Tian tersenyum sarkastik, kemudian di menatap tajam Chen Rong

"Itu untuk kesalahanmu terhadap Pengantinku!!" Ao Tian dengan cepat melesat dan menghilang. Chen Rong menatap Ao Tian dengan pandangan yang dalam.

Arghhh!!!

Chen Rong mengamuk dan mengacak-acak seisi kamar!

Saat matanya menatap sebuah lukisan dia menatap lukisan itu dengan tatapan penuh kebencian. Di dalam lukisan tersebut terdapat dua orang gadis cantik yang sedang tersenyum anggun.

"Zhang Yuqi!!! Setelah ini kau akan merasakan yang namanya kematian!!!"

Di halaman gua es yang sangat gelap. Bulan purnama semakin terang, semilir angin terasa seperti menusuk kulit, menunjukan bahwa udara sedang tidak baik-baik saja. Li Hong Yi menatap bulan dengan tajam, seluruh rambut dan matanya berubah menjadi hitam elegan. Zhang Yuqi yang melihat perubahan Li Hong Yi kaget, namun yang lainnya langsung menunduk dengan patuh, seolah-olah mereka sedang menyembah raja mereka.

Setelah Li Hong Yi berubah menjadi Raja Flame, Bulan purnama tertutup awan hitam.
Jendral Ren Su menatap sekeliling gua dan dengan pelan mengucapkan sebuah mantra, namun pintu gua masih belum terbuka. Semua orang yang melihat tercengang, kecuali Li Hong Yi.

"Ini harus terbuka!" Jun Hyung berkata dengan semangat! Suara angin yang cepat membuat semua orang melirik dua saudara yang telah tiba.

"Yang Mulia sepertinya Nona Chen dipengaruhi oleh Racun Blueming"

EMPEROR EMPRESS (Ganti Judul)Where stories live. Discover now