Saat sedang di parkiran rumah sakit itu tiba-tiba kepala Khairah terasa pening dan gelap. Khairah pingsan untung saja Abizar melihat itu dan dengan sigap dia membopang tubuh Khairah dan memasuki rumah sakit itu dengan panik.

"Dok, tolong periksa istri saya, tadi tadi pingsaan saat sedang di parkiran," kata Abizar yang merasa panik.

"Anda tenang dulu, biar saya periksa," kata dokter tersebut.

"Keluhan apa yang di rasakan istri ada sebelumnya?" Tanya dokter.

"Dia akhir-akhir ini sering merasa mual dok," kata Abizar.

Dokter itu mengangukan kepalanya, dan memeriksa Khairah.

Kemudian setalah memeriksa Khairah, dokter tersebut duduk di kursinya dan berhadapan dengan Abizar.

"Selamat yah istri anda sedang hamil 2 minggu," ucap dokter tersebut.

"Dokter gak lagi becandakan?" Tanya Abizar yang terlihat tidak percaya.

"Saya serius," ucap dokter tersebut.

Kemudian Abizar mengucapkan terimakasih kepada dokter tersebut lalu dia kembali menghampiri kekasih halalnya itu yang masih menutup matanya.

Khairah yang baru bangun dan mengerejapkan matanya. "Aku ada dimana?" Tabyanya.

"Kamu ada di rumah sakit sayang,"

"Kok bisa?" Tanyanya bingung.

"Tadi kamu pingsan waktu di parkiran," kata Abizar.

"Tapi aku gak sakit apa-apa kan?" Tanyanya.

"Nggak kok," kata Abizar lalu tiba-tiba Abizar mendekatkan tangannya kepada perut Khairah.

"Kamu mau ngapain Abizar, ingat ini rumah sakit," kata Khairah yang akan bangun dari duduknya tapi ditahan oleh Abizar.

"Aku hanya ingin mengelus dan mendo'akan calon akakku," kata Abizar santai.

Khairah mencerna apa yang dikatakan oleh Abizar barusan, kemudian setalah dia mengerti dia menutup mulutnya tidak percaya.

"Apakah aku hamil Abizar," kata Khairah.

Dan Abizar menganguk. "Yah kamu sedang hamil Ai," kata Abizar.

Kemudian Khairah memeluk Abizar karena terharu. "Makasih Abizar aku masih gak nyangka." Kata Khairah.

Abizar mengusap punggung Khairah, "sudut..  seharusnya aku yang bilang makasih ke kamu. Karena kamu telah mau menjadi ibu dari anak-anakku." Kata Abizar.

Kemudian Khairah melepaskan pelukannya dan dan berlari toilet yang ada disana di ikuti oleh Abizar.

"Jangan mendekat," kata Khairah.

"Kenapa Ai," kata Abizar bingung.

"Aku gak suka bau baju kamu," kata Khairah.

Abizar mengendus bau bajunya. "Nggak kok Ai," katanya.

"Tapi aku mual cium bau kamu," kata Khairah.

"Yaudah yuk kita pulang," ajak Abizar.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

Khairah telah sampai di kontrakannya bersama Abizar. Khairah duduk di kursi.

"Abizar aku boleh minta sesuatu gak?" Kata Khairah dengan sangat hati-hati takut Abizar marah.

"Kamu mau apa Ai?" Tanya Abizar.

"Aku ingin mangga muda," Kata Khairah.

Abizar mengelus kepala Khairah, "kamu ngidam yah?" Ucap Abizar.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now