Part 28

77.2K 4.1K 78
                                    


Happy Reading.

Khairah pulang dari kampusnya bersama Abizar, tapi sebelum itu tadi mereka pergi dulu ke pasar untuk membeli sayuran. Abizar sempat menolak ketika Khairah membelikan sayuran untuk dirinya tapi karena Khairah mengancamnya akhirnya Abizar menurutinya.

"Kenapa sayurannya banyak banget si Ai?" gerutu Khairah.

"Udah sih jangan banyak perotes, lagian siapa suruh nyetok mie instan banyak banget, itu tuh gak baik buat kesehatan Abizar," kata Khairah.

"Ciee yang udah mulai perhatian," goda Abizar kepada Khairah.

"Apaan sih gak jelas," kata Khairah dengan salting lalu dia berjalan kearah dapur sambil merebut belanjaan yang di pegang Abizar tadi.

"Yah, gitu aja ngambek," kata Abizar sambil mengikuti Khairah ke dapur.

Khairah mengusir Abizar dari dapur, "ngapain kamu kesini?, sana ih aku mau masak!!" usirnya.

"Aku kan juga mau liat istriku memasak," kata Abizar lagi tak mau kalah.

"ABIZAR,"

"Okeh aku pergi," pasrah Abizar lalu dia pergi ke kamarnya.

Khairah tersenyum saat Abizar sudah pergi ke dalam kamarnya, akhirnya dia bisa menang mengalahkan Abizar yang selalu membuatnya kesal itu. Lalu setalah itu dia mulai memasukan sayuran itu kedalam kulkasnya dan mulai memasak.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Dikamarnya Abizar mengambil handphonenya yang terdengar sedang berbunyi tanda ada yang memangilnya. Abizar memang sengaja menunda handphonenya di rumah dan tidak membawanya saat kuliah, itu karena dia tidak ingin terlalu tergantung dengan benda itu.

Abizar memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut, ternyata itu vidiocall dari Karim.
Abizar sempat heran ketika Karim menghubungi lewat videocall biasanya dia hanya menelopon bisa saja.

Setelah mengeser layar handphonenya baru lah terlihat wajah Karim yang terlihat sedang duduk dishofa bersama istrinya.

"Assalamualaikum Abizar, kamu apa kabar?" Kata Karim disebrang sana.

"Baik Alhamdulillah, kamu ko temuben menghubungiku Karim?" Tanya Abizar.

"Iya nih, kamu tau gak nih bumil katanya kangen sama kamu, sebenarnya aku cemburu sih tapi ini demi anakku jadi aku turutin,"

"Nina udah hamil Karim?" Kata Abizar terkejut lalu mengucapkan selamat kepada Karim.

"Iya baru 2 Minggu," katanya.

"Cepet banget yah perasaan 1 bulan lalu kalian baru menikah," heran Abizar.

"Iya doang, aku gitu loh," Kata Karim dengan begitu bangganya.

"Mas Abizar apa kabar? Aku ingin mendengarkan mas ceramah, soalnya aku udah gak ke kampus buat dengerin ceramah lagi mas,"

"Gimana yah," kata Abizar bingung sekaligus kasain melihat muka Karim yang ditekuk sepertinya dia Cemburu melihat istrinya yang meminta diceramahi oleh orang lain.

"Ayo dong mas, aku lagi ngidam ini," Pinta Nina sambil memohon disana.

"Udah Abizar turutin aja, kasihan nanti anak aku ileran," Kata Karim dan Akhirnya Abizar mengikuti apa yang dikatakan Karim.

Dia mulai berceramah kepada istrinya Karim karena sedang ngidam itu.

🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now