Part 5

106K 4.8K 56
                                    

Untuk kali ini saja ijinkan aku mengubah waktu untuk mengubah semuanya seperti sedia kala.


Happy reading.
____________________________________

Abizar saat ini sedang berada dikontakannya, Abizar memang lebih memilih tinggal di kontrakan dibandingkan di kos-kosan karena dia merasa lebih nyaman tinggal di kontrakan. 

Abizar saat ini masih memikirkan pertemuannya tadi siang dengan Khairah, Abizar merasa tidak menyangka kalau selama 2 tahun ini dia berada di kota yang sama dengan Khairah dan Satu kampus walaupun beda Fakultas.

Dia juga merasa kaget dengan penampilan Khairah yang sekarang, tapi dia masih memikirkan apa Khairah sesunguhnya memakai hijab asli dirinya atau karena diacara Tausiyah saja dia memakai hijab, lalu setelah itu melepaskannya. Begitulah pikiran Abizar tentang Khairah.

Malam ini ia akan meminta petujuk kepada Allah SWT lewat tahajudnya di sepertiga malam. Dia menghamparkan sajadahnya dan melakukan sholat tersebut.

Setelah dia shalat tahajud dia pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah disana, setidaknya itu yang rutin Abizar lakukan selama tinggal disini.

Di masjid dia tidak sengaja bertemu dengan Ustadz Yahya. Ustadz Yahya adalah Imam mesjid di tempat dekat kosnya Abizar. Abizar selalu sholat berjamaah di Masjid itu kalau tidak sibuk.

"Assalamualaikum Ustad," sapa Abizar sambil menyalami Ustad Yahya.

"Waalaikumsalam nak Abizar," jawab Ustad Yahya.

"Mau ke mesjid Ustad?" tanya Abizar basa-basi kepada Ustad Yahya.

"Iya, Sepertinya sudah satu minggu saya tidak melihat kamu di mesjid ini, Apa kamu sakit Abizar?" Tanya Ustadz Yahya.

"Saya kemarin pulang kampung Ustadz, maaf tidak memberitahu Ustadz sebelumya karena sangat mendadak," jawab Abizar.

"Mas Abizar pulang kampung?" Itu seperti suara perempuan, lalu Abizar melihat kearah orang itu.

Abizar tidak menyadari kalau disamping Ustadz Yahya ada seorang perempuan cantik berjilbab syar'i, dan dia adalah anak dari Ustadz Yahya.

"Eh iya Aisyah," jawab Abizar salah tingkah pasalnya dia tidak menyadari keberadaan Aisyah.
Abizar langsung menundukan kepalanya karena melihat perempuan itu.

Mereka mengobrol bertiga sampai depan masjid, Aisyah masuk duluan kedalam Masjid karena beda tempat.

Setelah kepergian Aisyah, Ustad Yahya berkata, "nanti setelah sholat subuh bisa kita berbicara sebentar Abizar," pinta Ustadz Yahya kepada Abizar.

Abizar hanya menganggukan kepalanya. Sejujurnya dia juga merasa heran dengan Ustadz Yahya yang menyuruhnya untuk berbicara.

"Insya Allah bisa Ustadz,"

"Ada apa ya tidak biasanya Ustad Yahya mengajak berbicara sepertinya penting sekali," Batin Abizar

Sesudah sholat subuh selesai, Abizar teringat janjinya tadi dengan Ustadz Yahya, lalu Abizar berjalan menghampiri Ustadz Yahya. Dilihatnya Ustadz Yahya sedang berzikir dan Abizar menungunya hingga selesai.

Abizar berjalan menuju tempat Ustadz Yahya tadi.

"Assalamualaikum Ustadz,"

"Waalaikumussalam," jawab Ustad Yahya kepada Abizar.

Abizar duduk di sebelah Ustadz Yahya. Dia ingin tau kenapa Ustadz tadi memintanya untuk bertemu.

"Maaf Ustadz, tadi ingin bicara apa yah?" tanya Abizar sopan.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now