Part 9

82.9K 4.4K 40
                                    

Dalam hampa aku merindukanmu
Dalam dekat aku menjauhimu
Ada jarak yang membuatku jauh
Ada Takdir yang membuatku dekat

____________________________________

Happy Reading

Semoga suka dengan cerita ini
Jangan lupa kasih VOTE

.
.
.
Dua minggu telah berlalu semenjak Abizar bersama dengan Karim berkunjung ke kosan Nina waktu itu.

Hari ini Abizar akan pergi ke kampungnya untuk menghadiri acara pernikahannya Reza. Laki-laki yang selama ini menjadi temannya saat masih kecil hingga sekarang itu akan melangsungkan akad pernikahannya.

"Akhirnya Reza nikah juga," gumam Abizar dalam hati.

Dia sendiri tidak tau kapan mau menikah, Abinya memang menyuruhnya untuk menikah, tapi dia masih terpaut dengan seseorang. Mungkin kalian tau siapa wanita itu. Yah wanita itu adalah Khairah.

Semenjak pertemuannya dengan Khairah di kosannya, dia tidak bertemu lagi dengan wanita itu. mungkin karena kesibukannya masing-masing hingga mereka tidak bisa bertemu.

Tiba-tiba handphone Abizar berdering pertanda ada yang menelponnya. Dia melihat ke layar telponnya.

"Hallo Asaalamualaikum." kata Abizar.

"......."

"Iya ini juga Abizar akan kesana."

"......"

"Iya insya allah Abizar telah milih pilihan Abi"

"......"

"Waalaikumsalam." jawab Abizar.

Orang yang tadi menelpon Abizar adalah Abinya. Beliau menannyakan apakah Abizar akan pulang kampung karena temannya akan menikah besok.

"Aku akan pulang," gumam Abizar.

Dia sudah memantapkan hatinya sekarang, dia akan mengikuti apa keinginan Abinya. Terlebih saat Abinya menceritakan semuanya, ternyata itu adalah sebagian dari nazar Abinya.

Abizar mengemasi barang-barang miliknya, karena terburu-buru takut ketinggalan Bus, jadi dia tidak sempat berpamitan kepada tetangga kompeleknya.

🌼🌼🌼🌼🌽🌽🌽🌽🌽🌼🌼🌼🌼

POV Khairah

Aku sedang berada di halte, Aku sedang menunggu bus lewat. Semalam Diana menghubungiku katanya besok dia akan menikah sama orang yang dikaguminya selama 7 tahun ini. Aku turut senang karena akhirnya dia berjodoh dengan seseorang yang dikaguminya.

Aku melihat Bus berhenti di depanku dan Akupun masuk kedalam Bus itu. Aku melirik ke sekelilingku ternyata kursinya sudah penuh.

"Sudah penuh ternyata," gumamku sedikit merasa kesal, aku tidak mau harus berdiri terlebih perjalanan yang sangat jauh ini.

Kenek yang menyadariku sedang kebingungan itu berbicara,

"Neng disebelah sana ada kursi kosong, neng bisa duduk disana, kasian kalau berdiri terus apalagi perjalannanya lama," kata kenek itu.

Akupu mengikuti arah yang ditunjuk tukang kenek tadi. Dan benar saja ada satu kursi kosong disana. Tapi di samping kursi itu ada seorang pria sedang memengang Al-Qur'an mungkin dia sedang menghapal Al-Qur'an.

"Bodo amat deh daripada gak ada tempat duduk," bantinku.

Aku belum bisa melihat wajahnya karena posisi dia membelakangiku. Ada sedikit keraguan didiriku untuk meminta izin duduk disampingnya karena dia sedang konsentrasi menghapal Al-Qur'an.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang