PROLOG.

1.1M 21.5K 522
                                    

Selamat-Membaca!
. . .

"GAMAU!!" teriak seorang gadis yang sedang kesal dengan kedua orang tuanya.

"Ini semua demi kebaikan kamu.." ucap Bundanya menjelaskan.

"Kami mau kamu mendapat lelaki yang baik dan bisa membuat kamu bahagia." kali ini sang Ayah yang berbicara.

"Tapi bukan gini caranya!! Dengan ayah dan bunda menjodohkan aku, apa kalian yakin aku bakal bahagia? Kalau ayah sama bunda mau aku bahagia, biarin aku bahagia sama pilihan aku sendiri. Sama orang yang aku cintai!" ujarnya emosi.

"Bagaimana jika kamu coba dulu untuk bertemu dan pendekatan? Kalau kalian sudah cocok dan saling merasa nyaman baru kalian menjalani hubungan kejenjang yang lebih serius." saran sang Ayah masih dengan nada biasa yang diangguki oleh Bundanya.

Gadis itu hanya mendengus kasar mendengar ucapan Ayahnya. Memangnya zaman apa sekarang main menjodoh-jodohkan? Siapa pula lelaki yang ingin dijodohkan dengannya? Pikirnya frustasi.

"Kalo gacocok aku boleh nolak kan?" tanyanya.

"Sebenarnya kamu mau tidak mau harus mau nak.." jawab ayahnya.

"Aiisshhh.. ngapain ngasih saran kalo gitu? Nyebelin!!" ucap gadis itu dan berlalu pergi kekamar meninggalkan kedua orang tuanya yang menghela nafas panjang.

"Lalu bagaimana ini yah?" tanya Rere kepada suaminya.

"Ya.. gimana lagi Bun? Mau gamau harus maukan? Itu sudah kesepakatan kami berempat sejak bertahaun-tahun yang lalu." jawab Tio sang suami.

"Yasudah biarkan Aurel sendiri dulu untuk saat ini..." kata Rere yang diangguki Tio.

- - - - -

Maaf ini cerita pertama saya.. kalau ada kata yang salah atau typo bertebaran tolong dimaklumiyah.. masih pemula untuk belajar nulis.

Semoga kalian suka sama ceritanya..

Terimakasih:)

My Husband Is Devil √ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now