19- Karet Gelang Mutifungsi

85 8 0
                                    

Cerita intinya ada di akhir. Karena saya kekurangan bahan, jadilah saya tambahin beberapa cerita yang sebenarnya gak menyangkut kehidupan di sekolah anti mainstream. Baca sampai selesai. Ending nya lucu kok, serius:"

~*~

Berbicara tentang karet gelang, pasti tidak akan jauh-jauh dari kata mulur, elastis, dan lentur. Atau, barangkali justru kalian teringat mengenai sebuah kebiasaan di negara +62, yaitu ngaret.

Saya sih gak pernah ngaret, ya. Kecuali kalau terlambat. Ehe✌

~*~

Dulu, ketika saya masih SD kehadiran sebuah karet mampu mengubah warna dalam kehidupan saya dan teman-teman saya. Satu buah karet sangat baik untuk perkembangan mental kami, khususnya dalam kesenangan bermain jual-jualan. Jual-jualan yang dimaksud disini, adalah bukan seperti jual-jualan yang ada di pasar ikan. Jika di pasar ikan semua penjual menjual ikan, dan semua pembeli membeli ikan, maka saya dan teman-teman saya akan menjual dan membeli berbagai karet yang sudah diiris kecil-kecil, yang umumnya bewarna merah dan hijau. Dan biasanya, irisan-irisan karet kecil tersebut akan dicampur adukkan dengan irisan penghapus yang juga bernasib sama dengan sang karet, yaitu diiris kecil-kecil.

Proses memutilasi karet dan penghapus tersebut, biasanya akan kami lakukan pada saat jam pelajaran sekolah berlangsung. Seperti orang tidak ada kerjaan, dan memang begitulah kenyataannya, kami dengan senang hati memainkan beberapa karet temuan dan beberapa penghapus temuan atau bahkan milik sendiri yang masih dipakai, untuk dimutilasi menggunakan silet yang kami punya, atau silet yang kami pinjam dari teman.

"Zel, mau beli gak? Beli, ya!" tawar salah satu teman saya ketika jam pelajaran berlangsung.

"Boleh deh, berapa emang?"

"Cuma seribuan kok," jawabnya.

"Oke."

"Mau yang warna apa?"

"Semuanya deh," jawab saya senang hati.

"Pake saus gak?" tanya teman saya setelah selesai memasukkan beberapa irisan karet kedalam bungkusan kertas.

"Boleh."

Kemudian, ia pun segera menambahkan tipe-x yang diimajinasikan sebagai saus putih yang super pedas.

"Nih," katanya sembari memberikan bungkusan kecil tersebut kepada saya.

"Makasih."

Maka saya pun berpura-pura seperti menikmati hidangan karet bersaus putih yang telah dimutilasi oleh tangan teman saya tersebut.

~*~

Fungsi karet, tidak hanya sebagai bahan dalam bisnis jual beli unfaedah kami sewaktu kecil, namun segelintir karet juga berfungsi sebagai penghapus dari goresan yang tercipta oleh ujung pensil. Hal ini, saya lakukan menurut adat kebiasaan daerah setempat jika keberadaan penghapus kecil telah pergi entah kemana. Caranya adalah dengan menautkan badan karet pada bagian atas pensil seerat mungkin secara hati-hati. Maka, jadilah penghapus ala karetiyun alamiyah yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja saya mau.

~*~

Fungsi karet yang ketiga sama seperti pada fungsi karet yang pertama namun dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai pewarna dalam hari-hari kami yang penuh canda tawa. Perbedaan fungsi karet yang pertama dengan fungsi karet yang ketiga ini, adalah terletak pada cara pemakaiannya saja. Jika fungsi karet pada bagian pertama adalah untuk kepentingan bisnis jual beli unfaedah, maka fungsi karet kali ini berperan sebagai alat dalam permainan lompat tali, atau bahasa kerennya adalah yeye.

Anti Mainstream School [ON GOING]Where stories live. Discover now