9- Istilah-Istilah Kece

257 16 29
                                    

Dari hasil pengamatan saya setelah sekian lama saya menghuni sekolah anti mainstream ini, saya menemukan ada banyak istilah-istilah kece yang tercipta dari mulut ke mulut, dari telinga ke telinga, dari hati ke hati, dan dari bukit di belakang sekolahnya Nobita menuju gedung SM Entertainment milik papih Lee Soo Man. Wkwkwk.

Istilah-istilah kece itu merambat begitu saja di tengah tengah keseruan sekolah kami, lebih tepatnya angkatan kami. Entah siapa pencipta istilah-istilah kece itu yang sebenarnya, saya juga kurang tau. Hanya ada beberapa istilah saja yang betul-betul saya ketahui darimana istilah tersebut berasal. Biasanya, istilah-istilah seperti itu muncul dari perkataan salah seorang, kemudian diikuti orang kedua, orang ketiga, dan begitu seterusnya sampai istilah-istilah itu menyebar ke seluruh penjuru sekolah hingga sudut-sudutnya, atap-atapnya, pondasinya, dan seluruh area sekolah tanpa terkecuali. Plak alay!!!

Berikut ini adalah data hasil pengamatan saya mengenai berbagai macam istilah yang pernah nge-trend hingga dunia fauna pun ikut merasakan dampak dari ketenaran istilah-istilah buatan para makhluk abnormal, si penghuni sekolah kami.

1. "Sapi?"

Adalah sebuah kata yang pernah kami gunakan selama kami duduk di kelas delapan. Kata ini adalah plesetan dari kata 'sapa' (bahasa Jawa) yang dalam bahasa Indonesia berarti 'siapa'.
Namun karena teman-teman saya suka melenceng, maka kata 'siapa' pun jadi ikut dilencengkan oleh teman-teman saya. Saya juga deng, ikut ketularan.

Biasanya, kata ini digunakan ketika seseorang ingin menanyakan subjek atau pelaku. Misalnya begini;

-----

Yumna bertanya "Eh, Fi. Itu bonekanya saaapi? Lucu banget deh"

"Oh, itu punya Idzan. Biasa lah" Jawab Fia, singkat.

-----

Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa kata 'sapi' adalah bentuk dari kata 'sapa' atau 'siapa' yang dilencengkan oleh kelas kami. Cara membacanya pun, cukup unik. Yaitu dengan memanjangkan huruf 'a', agar terdengar seperti bernada.

2. "Eh? Eeehhhh"

Merupakan bentuk kata yang sebenarnya rada rada aneh. Karena, kata ini (eh?) merupakan kata tanya yang dimaknai 'apa?', atau juga bisa dimaknai 'kamu ngomong apa? coba ulangi'. Jadi, dari kata ini, kita dapat mengambil kesimpulan kalau si pengguna kata ini memerintahkan agar lawan bicaranya mengulangi apa yang dirinya sampaikan.
Namun, setelah si lawan bicara mengulangi tentang apa yang disampaikannya barusan, dengan tanpa dosa dan pahala, si pengguna kata 'eh?' ini, malah membalasanya dengan ledekan kata yaitu 'eeehhhh', yang maknanya seolah olah sedang menghiraukan apa yang disampaikan oleh si lawan bicara tadi.

Kalo belum paham, mari kita simak contoh berkut;

"Div, bener gak sih kalo Pidi Baiq itu dilahirkan ke bumi dalam keadaan tegang?" Tanya saya gak yakin, karena pertanyaan ini sebenernya unfaedah buat Adiva.

"Eh?" Adiva malah balik tanya ke saya, seolah dia tidak mendengar apa yang saya sampaikan. Sehingga saya harus mengulanginya lagi.

"Itu loh, bener gak sih Pidi Baiq lahir ke bumi dalam keadaan tegang?" Tanya saya sekali lagi.

"Eeeehhhh," Balas Adiva seakan menghiraukan apa yang telah saya sampaikan.

NGESELIN BANGET GAK SIH?

Btw, saya sebel banget kalo ada temen saya yang pake kata ini. Gak tau asalnya dari mana, tiba tiba pernah booming aja pas saya kelas delapan.

Lucunya lagi, si Aryn beropini mengenai kata 'eh? eeehhhh' ini dengan berkata demikian;

"EH? EEEHHHH. KATA KATA BERNADA BUAT LATIHAN CENGKOK DANGDUT"

Anti Mainstream School [ON GOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt