22. Sedikit pencerahan🍎

3.1K 236 4
                                    

Tandai kalimat rancu dan typo !!

"Bahkan bulan dan bintang pun saling menyinari. Padahal dipisahkan jarak yang begitu jauh. Dan kuharap, aku dapat menyinarimu."

🍎🍎🍎

"Tapi bukannya elo suka sama Putri ya?" Ucap Reno angkat suara.

"Iya, awalnya gue sayang sama Putri dan sayang gue itu melebihi rasa sayang sebagai adik. Tapi, setelah Putri tahu kalo dia sakit, dia minta gue buat mencintai Ella dengan tulus." Ucap Fajar.

"Sakit?"

"Kanker hati."

Sontak, hal tersebut membuat semua orang yang berada di sana terkejut. Terkejut dengan penyakit kronis yang menggerogoti tubuh seorang cewek yang terlihat kuat.

"

Apa?!" Ucap mereka kompak setelah kembali ke posisi yang lebih nyaman. Melingkari Fajar.

Sebelum Fajar dapat menjelaskan hal yang lebih kepada mereka, sebuah taxi berhenti tepat di depan rumah Karin. Ralat, di depan pagar rumah Karin.

Seorang wanita separuh baya, menggunakan dress hijau Army yang tampak sangat kontras di kulit putihnya keluar dari tadi itu.

Dia Reina. Ibu dari Karin. berkulit pucat yang tengah mereka cari.

Dengan sigap, Mima langsung menghampiri Reina dengan wajah cerianya lalu memeluk wanita paruh baya itu.

"Tante, Mima kangen," Ucap Mima manja dalam dekapan Reina.

"Tante juga."

Setelah itu, Mima melepaskan pelukannya dari Reina-ibu Karin- dan segera menanyakan hal yang sedari tadi ingin mereka pertanyakan.

"Tant, Karin kemana?" Tanya Mima to the point.

"Masuk ke dalam aja, gak enak ngobrol di sini, Mim." Ucap Reina ramah walau masih terlihat sorot kesedihan di dalam mata gelapnya.

"Ramah banget, waktu itu sama gue judesnya minta ampun." Batin Alfa

"Akhirnya disuruh masuk juga. Panas daritadi di sini." Batin Monik ceria.

Setelah itu, mereka berenam mengekor di belakang Reina yang tampak membimbing mereka masuk ke dalam rumah bernuansakan putih tersebut. Tangan putih dengan gelang-gelang emasnya mulai membuka pintu coklat itu dan mempersilahkan mereka semua untuk duduk di ruang tamu.

"Ella!" Panggil Reina berteriak dengan suara lembutnya.

"Apa ma?" Balas Ella berteriak dari lantai atas sehingga membuat Fajar yang notebate nya adalah pacarnya menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan bad girl satu itu.

"Turun nak!"

Dengan langkah tergesa, rambut yang sedikit acak-acakan dan hidung yang memerah, gadis kuliahan tersebut menuruni anak tangga dengan kaki jenjangnya.

Di lantai dasar, tepat di depan sekumpulan anak SMA yang tengah duduk santai di sofa ruang tamunya, Ella menghampiri ibunya.

"Ada apa, Ma?"

"Buatin mereka minum ya," Ucap Reina tersenyum manis.

"Oke." Ucapnya langsung melenggang pergi, tapi sebelum pergi perkataan Reina, ibunya sempat menghentikan langkahnya sebentar. "Are you okey?" Tanya Reina pada anak sulungnya itu.

Karin(COMPLETED)Where stories live. Discover now