19. Karin🍎

3.6K 252 15
                                    

Kadang saya heran dengan kalian, readers.
Saat ada pemeran Antagonis seperti saya,
Kalian malah membencinya.
Cobalah untuk mengambil hal yang positif.
Tanpa ada kejahatan, gak bakal ada kehidupan, cerita ataupun kebaikan itu sendiri.
-unknow
🍎🍎🍎

Rintik hujan sudah berjatuhan. Angin yang bertiup sedang membuat beberapa daun mulai berjatuhan dari tangkainya. Rembulan di tengah malam menjadi permata di tengah langit sana yang dihiasi dengan bintang-bintang yang berhamburan di sekeliling bulan bak prajurit yang siap memencarkan sinarnya.

Keadaan yang senyap dengan suara-suara jangkrik membuat siapapun bergidik ngeri jika berada di posisi seperti ini. Sepi, sendirian, tak berpenghuni, dengan rumah yang kotor dan kosong.

Seorang gadis cantik Dengan baju yang  sudah kotor dengan tangan dan kaki yang terikat di kursi, tampak terduduk lemah dengan rambut yang sudah berantakan.
Dengan beberapa luka di tangannya, dan beberapa lebam di pipi dan juga lengannya.

Hanya suara jangkrik, nafas dan burung malam yang menghiasi ruangan tersebut. Sang gadis pun hanya bisa diam dan menunduk lemah. Tiba-tiba terdengar suara decitan pintu disertai dengan seseorang yang menggunakan pakaian gelap, Masker hitam, dan tak lupa disertai masker hutan yang setia bertengger di wajahnya.

Gadis cantik yang lemah tak berdaya itu tak lain adalah Karin. Dan dengan lemah ia mengangkat kepala hendak melihat orang yang barusan masuk. Walaupun sebenarnya ia sudah tahu siapa yang barusan masuk tersebut.

Orang yang berpakaian gelap itu segera melangkahkan kakinya ke arah Karin dengan smirk yang setia berada di bibirnya dibalik masker hitamnya.

"Apa kabar kau?" Ucap orang itu dengan suara beratnya.

Karin terdiam. Hanya bisa melihat orang itu dengan datar. Datar sekali seakan menusuk dengan udara dingin yang ada di sekitar tempat itu.

"Jika aku bertanya, menjawab lah! Apa kau tidak pernah diajari sopan santun, heh?! Dasar tidak tahu siapa santun. Cuih" Ucapnya diakhiri suara decihan.

"Apa kau sudah lemah?"

Karin hanya mampu mengangguk kepalanya dengan pelan dan lemah tanpa memberikan suara sedikitpun. Keadaannya terlalu lemah untuk memberikan jawaban kepada 'orang' itu.

Sekali lagi, orang itu berdecih pelan dengan sisa-sisa smirk yang ada di bibirnya dibalik masker hitamnya itu. Memang tak terlihat, namun dari mata sudah terlihat jelas bahwa orang itu tengah berbahagia melihat ketidakberdayaan Karin sekarang ini. Misi, pengorbanan dan dendamnya akan tuntas sebentar lagi.

Untuk kesekian kalinya, orang itu menjambak rambut panjang Karin yang sudah tak berbentuk lagi. Orang itu, tampak tak pernah puas melihat penderitaan dari Karin. Orang itu dengan kejamnya terus menjambak dan tidak memberi makan Karin. Tubuh lemas Karin yang tak berdaya pun tak dapat melawan orang ini. Orang yang Karin yakini adalah wanita ini sungguh memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Awalnya, Karin seperti biasa, hanya menenangkan diri di Danau sambil mengingat masa lalunya dan berusaha bersahabat kembali dengan masa lalu yang terus menghantuinya terutama saat hari ulang tahunnya itu, namun sore itu, dua orang berpakaian gelap telah berhasil meringkus dan membawa dirinya masuk ke dalam rumah kosong di tengah hutan ini. Rumah yang sungguh tak layak untuk di sebut rumah karena kondisinya yang sudah tak berpenghuni, atap yang bocor, sampah yang berserakan dengan debu yang memenuhinya.

Karin(COMPLETED)Where stories live. Discover now