07) Hbd Monik🍎

4.9K 341 15
                                    

Kali ini gue gak bakal bikin quotes.
Gue gak bisa ngerangkai kata-kata buat Lo.
Intinya, Lo cantik banget.
-Alfainaz yahza pratama.

🍎🍎🍎

Jam dinding telah menunjukkan pukul 7 malam, seorang gadis cantik sedang menatap pantulan dirinya di cermin. Setelah merasa cukup puas dengan penampilannya, ia keluar dari kamar dengan nuansa warna biru tersebut. Tak lupa, sebelum keluar ia memakai maskernya terlebih dahulu.

Saat diruang tamu, ia bertemu dengan orang yang sangat dikenalnya sejak ia masih kecil. Orang yang dari dulu sangat ia sayangi, orang yang dulunya menyanyanginya, orang yang selalu menjaganya dulu, dan orang yang sekarang sangat membencinya.

"Mau kemana, Hah?" Tanya orang tersebut dingin. Sangat dingin. "O iya, bentar lagi kan Lo ultah. Pasti mau nyari target baru kan?! Haha, Basi setan!" Ujar orang itu tertawa sinis lalu meninggalkan Karin yang masih mematung mendengar ucapan kakak kandungnya tersebut.

Ya, Kakak kandung Karin. Karin merupakan anak kedua yang berarti dia memiliki kakak. Dia bernama Daniella Gunaikes Advendita. Dia kakak perempuan yang sangat menyayangi Karin, dulu. Sebelum kejadian-kejadian itu.

Mendengar suara keributan dari luar, Reina yang merupakan ibu kandung Karin pun langsung keluar dari kamarnya.

"Ribut kenapa Kar?" Tanya Reina lembut. Reina memang sangat lembut, berbanding terbalik dengan Ayah Karin dan juga Daniella atau Ella yang keras.

Karin hanya mampu menggeleng lemah.
Sedangkan mamanya sudah paham situasi seperti ini. Ia memandang anak bungsunya dengan tatapan ibanya, tapi ia segera menetralkan ekspresinya dan menarik sudut bibir kanan dan kirinya untuk tersenyum hangat pada anaknya itu.

"Cantik banget, kamu mau kemana?" Tanyanya lembut dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibir tipisnya sambil membelai rambut anak bungsunya itu.

"Pesta," Jawab Karin singkat tanpa melihat mata seseorang yang telah melahirkannya itu. Bukannya Karin tidak menghormati ibunya, tetapi ia hanya belum siap untuk memandang mata anggota keluarganya termasuk ibunya sendiri.

"Kok pake masker? Dibuka aja sayang, biar tambah cantik."

Tok... Tok...
Belum sempat Karin menjawab mamanya, tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu. Ia segera berlalu dari hadapan ibunya dan membukakan pintu untuk orang yang sedang ia tunggu-Alfa-. Orang itu, terlihat sangat tampan malam ini dengan balutan tuxedo hitamnya dan kemeja putih didalamnya yang sengaja ia buka dua kancing teratasnya sehingga sedikit memperlihatkan dada bidangnya.

"Hai," Sapa Alfa sedikit cengo' melihat penampilan gadis di depannya ini. "Udah siap?" Sambungnya bertanya pada Karin yang tampak sudah sangat cantik dengan balutan dress hitam ketat yang sangat pas di tubuhnya yang ramping, dan rambut yang diikat sanggul dengan beberapa helai rambut yang tersisa dan juga sepatu kets nya itu.

Oh tunggu? Kets? What?!

"Lo pake sepatu?" Tanya Alfa sedikit ragu.

Karin mengangguk.

"Gak pake heels? Biasa cewe pake heels."

Karin hanya menggeleng.

"Oke gapapa, gue lebih suka Lo pake itu. Lebih simple," Tutur Alfa dengan senyuman tulusnya dan berhasil membuat dada Karin berdetak lebih kencang. "Nyokap Lo mana? Gue mau pamit dulu. Sekalian minta ijin," Kata Alfa sambil menengok-nengokkan kepalanya.

Karin(COMPLETED)Where stories live. Discover now