Katanya, kalo ada orang menghilang.
Terus seseorang nyariin dia,
Berarti dia sayang sama orang yang menghilang itu.
Mungkin kasusnya sama kek Alfa ke Karin.
-Reno Elvandra Pratama
🍎🍎🍎
Setelah membisikkan sesuatu pada Reno, Alfa segera masuk ke kelasnya lalu mencari keberadaan Mima, sang bendahara dengan wajah coolnya.
"Mim," panggilnya. Seorang cewe yang merasa terpanggil pun menoleh pada Alfa.
"Paan?" Ucapnya ketus.
"Ikut gue. Gue mau ngomong," Ucap Alfa tanpa ekspresi. "Sekarang." Sambungnya tegas.
"Hm, jangan sok dingin gitu Lo. Gak cocok," dumel Mima saat dijalan. "Kita mau kemana sih?!" Tanya Mima agak ngegas karena sedari tadi Alfa tidak memberi tahu apa tujuannya mengajak Mima keluar kelas. Padahal, ini sudah jam pelajaran.
Tepat di depan perpustakaan, Alfa berhenti. Otomatis, Mima pun ikut berhenti dengan sigap agar tidak menabrak punggung gagah Alfa.
"Gue mau ngomong," Ucap Alfa dengan tampang serius.
"Ya ngomong aja. Cepetan!"
"Lo sahabat Karin?" Tanya Alfa tiba-tiba. "Eh mantan maksud gua." Ralatnya.
"Hm," gumam Mima.
"Plis ceritain masalalu Karin ke gue, Mim. Dia ga mau terbuka sama gue. Udah beberapa hari ini juga dia kan gak masuk. Gue sayang dia." Pinta Alfa.
"I can't tell you. Ini privasi dia." Ucap Mima datar. Datar sekali.
"please, kasi tau gue," pinta Alfa pelan..
"Gua gabisa Alf, ini privasi dia. Gue udah janji gak bakal ngasi tau siapapun. Plis ngertiin gue. Gue-" Ucapan Mima terhenti karena setetes cairan bening jatuh dari mata hitamnya namun segera ia hapus dengan kasar.
"Hei, jangan nangis. Cerita ke gue." Alfa memegang kedua pundak Mima dengan maksud memberikan kekuatan pada wanita itu.
"Gue takut. Gue takut Karin ngelakuin sesuatu Alf," ucapnya dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Gue bakal bikin Karin selamat. Gabakal ada apa-apa sama Karin. Asalkan, Lo mau ngasi tau gue tentang masa lalunya."
Mima menganggukkan kepalanya dan mulai menceritakan kisah Karin,
"Gue dulu sama Karin itu sahabatan. Gak cuma sama Karin tapi juga-" Ucapan Mima terpotong karena Alfa.
"Duduk dulu." Ucapnya menunjuk kursi panjang yang ada di sebelahnya. Kursi itu tempat murid-murid biasa membaca di depan perpustakaan.
Mima pun menuruti perintah Alfa. Setelah itu, ia mulai bercerita kembali.
"Gue sama Karin sahabatan. Gak cuma kami berdua, tapi Dimas juga. Tapi, semenjak kejadian itu, Karin menjauhi gue. Dia bilang biar gue selamat. Dia gak mau gue celaka," Ucap Mima setengah terisak.
"Kejadian?" Gumam Alfa.
"Kejadian dimana semenjak umur Karin dua belas tahun, dia mulai kehilangan orang-orang yang dekat sama dia. Dimulai dari guru les privat nya, tetangganya yang paling dekat sama dia, adik kecilnya, bahkan yang terakhir itu Dimas. Puncak keterpurukan Karin juga setelah Dimas pergi di hari ulang yang ke lima belas tahun."
"Tunggu, kok malah Karin yang seakan-akan bersalah disitu. Bisa aja kan itu emang udah takdir tuhan." Ucap Alfa sedikit heran.
"Lo gak tau ceritanya Al," ucap Mima pelan.
YOU ARE READING
Karin(COMPLETED)
Teen Fiction"Karin. cewe cantik tapi misterius, gak pernah ngomong, pake masker, dan anti sosial banget. menarik juga," Gumam Alfa sambil tersenyum. ~~~~ Dia Karin. Karina Gunaikes Advendita Radenia Saputri. Seorang gadis...
