"Angkat aja Ai, aku lagi sibuk," Kata Abizar.

Sedangkan Khairah nampak ragu untuk mengangkat telepon itu karena melihat nama yang tertera di layar handphonenya Abizar namanya 'Bidadari pertama'.

"Siapa Bidadari pertama itu? Apakah itu Cinta pertamanya Abizar di pesantren? Atau bahkan istri pertamanya, Gak Mungkin," Batin Khairah lalu dia langsung menggelangkan kepalanya.

"Kok gak diangakat Ai?" Kata Abizar ketika handponenya berhenti berdering tapi Khairah nampak terdiam saja.

"Em siapa Bidadari pertama?" Tanya Khairah sedikit ragu.

Kemudian handponenya itu berdering lagi tanda orang itu kembali menelpon Abizar.

"Kalau penasaran tinggal angkat aja telponnya gak usah tanya, aku sibuk lagi ngerjain tugas, oh yah jangan lupa bilangin sama orang itu kalau aku merindukannya." Kata Abizar.

Karena Penasaran sekaligus cemburu dengan apa yang dikatakan oleh Abizar barusan di langsung mengangkat telepon itu.

"Assalamualaikum," kata Khairah dengan ketus kepada orang diseberang sana.

Sedangkan Abizar dia tersenyum dibaliknya karena melihat Khairah yang seperti itu, Khairah masih sama seperti dulu ternyata masih cemburuan.

"Waalaikumussalam," kata orang diserang sana.

Khairah yang mendengarkan suara yang tidak asing di telinganya pun merasa malu sekarang karena tadi dia telah ketus mengucapkan salam.

"Eh maaf bibi karena tadi aku mengucapkan salam dengan ketus, habisnya aku kesal dengan Abizar," kata Khairah melirik kearah Abizar dan memelototinya.

Sedangkan yang di pelototi hanya cengengesan saja.

"Jangan panggil bibi, panggil saja umi seperti Abizar, kan sekarang kamu udah jadi menantu umi,"

"Iya, Bi eh Umi sekali lagi Khairah minta maaf yah, oh yah Umi gimana kabarnya sehat?"

"Iya Alhamdulillah, kemarin juga umi kamu main kesini, dia nanyain kabar kamu ke umi, umi kan gak tau, Abizar juga jarang hubungin umi," Kata Umi Abizar.

"Aku juga jarang menghubungi umiku, bagaimana keadaan mereka?"

"Kedua orangtua kamu juga baik-baik aja," Kata Umi.

Tiba-tiba Khairah ingat dengan apa yang dikatakan Abizar tadi, "Umi tadi Abizar bilang kangen katanya sama Umi,"

"Jangan di dengerin dia mah, kalau kangen pasti dia pulang kesini,"

Khairah tertawa mendengarkan apa yang dikatakan uminya itu. Sedangkan Abizar malah penasaran dengan apa yang dikatakan Uminya kapada Khairah.

Abizar mengambil handphonenya dari tangan Khairah kemudian mengklik louspeker kan suaranya nya.

"Umi bilang yang aneh-aneh yah sama Khairah," tuduh Abizar.

"Enggak kok, Su'uzon aja kamu," kata Uminya.

"Terus tadi umi bilang apa, sampai Airah tertawa-tawa."

"Dia cuman menyampaikan kalau kamu rindu sama umi, terus umi jawab kalau kangen pasti kamu pulang,"

"Oh maaf umi, aku masih sibuk kuliah umi, nanti kalau pulang aku kasih bonus deh,"

"Apa tuh bonusnya?" Tanya Uminya penasaran.

"Cucu buat umi," kata Abizar membuat Khairah yang mendengarkan itu bersemu merah.

"Bener yah? Awas aja kalau enggak, kamu tau bentar lagi Reza akan menjadi ayah, Diana udah hamil 7 bulan. Kamu juga nyusul mereka yah Abizar,Khairah."

Abizar dan Khairah saling pandang. Khairah terdiam.

"Iya umi inysa Allah," kata Abizar.

"Yaudah kalau begitu umi tutup telponnya yah, Assalamualaikum,"

"Waalaikumussalam," jawab mereka berdua.

Lalu Abizar meletakan handphonenya di meja.
"Ai, denger gak tadi kata Umi, kita disuruh buat cucu," kata Abizar sambil senyum menggoda Khairah.

"Bodo amat, aku masih marah yah sama kamu, kenapa gak bilang kalau bidadari pertama itu adalah Umi? hampir saja aku memakainya tadi, buat malu aja," kata Khairah.

"Makanya Ai, kalau cemburu itu jangan berlebihan, kurang-kurangin tuh sifat su'uzon sama orangny juga," kata Abizar.

"Aku kira itu tadi nomor cinta pertama kamu," kata Khairah sambil menunduk.

"Emang itu cinta pertama aku kok, Umi ku Cinta pertamaku," kata Abizar.

"Terserahmu Abizar, aku emang selalu kalah jika berdebat denganmu," kata Khairah ketus.

Lalu Khairah pergi ke kamarnya, sedangkan Abizar kembali mengerjakan tugasnya itu. Abizar tidak mengejar Khairah yang merajuk karena dia masih sibuk dengan tugas kuliahnya itu. Dia akan meminta maaf kepada Khairah nanti setalah tugasnya itu selesai. 

____________________________________

Assalamualaikum semuanya.

Maaf yah membuat kalian menunggu dengan ceritanya..

Sesuai janji aku Updet hari Sabtu nih. Kebetulan sedang libur.

Jangan lupa dukung cerita ini dengan memberikan Vote... 

Terimakasih
Makasih 😊

Wasalam.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now