"Udah tinggal satu lagi sini," kata Abizar kembali merebut sepatu yang ditangan Khairah itu.

"Dosa gak sih membiarkan suami memakaikan sepatu istrinya?" Kata Khairah.

"Gak dosa, yang dosa itu kalau kamu gak nurutin apa kata suamimu itu," jawab Abizar yang sudah selesai memasangkan sepatu Khairah lalu mengelus kepala Khairah yang tertutupi oleh kerudung itu.

Abizar menaiki motornya dan memakai helmnya. "Ayo naik," kata Abizar.

"Iyah," jawab Khairah lalu dia menaiki motor metik Abizar itu.

Setelah sampai kampus Abizar menggandeng tangan Khairah. Mereka melewati orang-orang yang ada disana. Tak ada lagi hujatan atau cacian yang selalu Khairah dengar ketika dia berangkat ke kampusnya itu.

Malahan sebaliknya, banyak yang memuji mereka dengan pasangan romantis.

"Cocok banget yah,"

"Romantis banget aku baper liatnya,"

"Jadi pengen nikah muda,"

"Yang jomblo mah bisa apa,"

"Sayang sekali Ustadz Abizar sudah memiliki kekasih halalnya,"

"Duh dosa gak sih kalau liat mereka terus kepengen nikah juga,"

"Emang kamu udah punya calon?"

"Nggak,"

Dan semua kata-kata itu yang masih Khair denger. Khairah bersyukur karena akhirnya tidak ada lagi yang Su'uzon terhadap dirinya. Kini hidupnya sedikit tenang walaupun ada perasaan yang masih mengganjal di hatinya.

Tentang hubungan pertemanannya dengan Salma belum membaik. Semoga saja Salma sudah tidak lagi membencinya.

"Khairah," Panggil seseorang yang tepat dibelakangnya.

Khairah pun membalikan tubuhnya menghadap kebelakang. "Salma," kata Khairah, lalu dia melepaskan genggaman tangannya dari Abizar.

Salma memeluk Khairah, begitupun sebaliknya. "Aku minta maaf Khairah, seharusnya aku tidak terhasut oleh omongan mereka semua, seharusnya aku meminta penjelasan dari dirimu dulu, tapi saat itu hubunganku denganmu sedang tidak baik," kata Salma sambil menangis diperlukan Khairah.

"Sudahlah Sak, aku juga sudah memaafkanmu jauh sebelum kamu minta maaf kepadamu," kata Khairah sambil menepuk pelan punggung Salma untuk menenangkannya.

"Benarkah itu Khairah?" Tanya Salma.

"Iya,"

"Terimakasih Khairah, berarti kita sahabat lagi'kan?" Kata Salma senang.

"Emang dari dulu kita sahabatan'kan?" Kata Khairah.

Lalu Khairah dan Salma tertawa bersamaan.

"Ekhem,"

Deheman itu menyadarkan Khairah, dia melupakan seseorang yang tadi bersamanya. "Maaf yah Bi, Aku ke kelasnya bareng Salma aja," kata Khairah sengaja manggil Abizar dengan kata 'Bi' agar Abizar tidak marah.

Abizar mengerti dan mengangukan kepalanya. Lalu Khairah menyalami punggung tangan Abizar dan Abizar mengecup keningnya.

"Ciee yang udah nikah mah beda, mana tadi panggilannya udah Abi lagi," kata Salma.

Khairah menyerengit sebelum akhirnya sadar, maksud Khairah manggil Bi itu Bizar. Salma telah salah mengartikan kata Bi itu Abi. Khairah hendak pertotes dan menjelaskan kata Bi itu kepada Salma tapi telah di potong dahulu oleh Abizar.

"Iya doang, kita kan sebentar lagi akan jadi orangtua," kata Abizar.

"Beneran Khairah?" Tanya Salma memastikan perkataan Abizar barusan.

"Udah ah ayo kita ke kelas," Kata Khairah menarik Salma agar jauh dari sana, malu banget dia jadi bahan tontonan banyak orang.

Abizar melihat Khairah menjauh dari dirinya sambil tersenyum. Tiba-tiba dia merasakan ada yang menepuk pundaknya.

"Senyum-senyum sendiri aja, awas kesabet loh," Kata Farel.

"Apaan sih kamu, ganggu aja," Kata Abizar.

"Mereka udah gak kelihatan, yaudah yuk kita juga ke kelas," kata Farel merangkul bahu Abizar.

"Jangan pake rangkul segala kali, aku masih normal dan punya ISTRI," kata Abizar sambil menekankan kata Istri.

"Aku juga normal kali, Aku udah Khitbah Salma," kata Farel.

"Serius? Terus kapan mau nikahnya," Tanya Abizar.

"Nanti setelah Ilham nikah, selang satu bulan baru aku nikahin Salma," Kata Farel.

"Bagus deh biar gak bentrok juga nikahnya. Jadi aku gak pusing mikirin buat kondangan," kata Abizar sambil tertawa.

"Ada-ada aja kamu," kata Farel.

Lalu Farel dan Abizar berjalan menuju kelas mereka sambil menceritakan alasan kenapa Farel menghubungi Abizar saat Abizar sedang pergi ke Solo.

____________________________________

Kasih vote dan comen yah.
Barangkali masih ada typo biar nanti aku revisi lagi ceritanya.

Makasih yang udah setia nunggu cerita ini, maaf yah aku sibuk sama tugas kuliah jadi jarang Updet.

Nanti aku part 33 aku Updet Laginya antara Hari Sabtu atau hari Minggu.

Tungguin terus yah..

Makasih wasalam.

NELLY NURUL A.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now