5. Salah paham

168 111 160
                                    

"Hidup itu seperti kamera, kalo mau hasil bagus, ya fokus"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Hidup itu seperti kamera, kalo mau hasil bagus, ya fokus"

•••••

"Bangsat!!" umpatan itu sukses membuat Milu terdiam. Ia mendongak, menatap tajam Nina, si cewek sok cantik yang jomblo itu.

Ia benci harus makan dengan segala makian serta umpatan dari Nina. Padahal kantin menjadi tempatnya harus mengisi perut, bukan emosi.

"Lo lagi kan yang buat gue harus dihukum?!"

Diam. Milu mengepal tangan kirinya. Setengah menyimak perkataan Nina. Cewek itu berdiri di samping Milu yang sedang menyantap bakso, menimang-nimang tindakan apa yang harus ia feedback ke Nina.

"Bisu? Ga punya mulut? Atau takut?" kata Nina seraya memelintir ujung rambutnya. Dua temannya bersedekap sambil tersenyum sinis, seolah-olah Milu adalah orang yang memang pantas untuk bahan bullying mereka.

Tidak sabar. Nina menjambak rambut pendek Milu, sehingga membuat cewek itu refleks berdiri. Milu meringis, tangannya mencekram lengan Nina.

"Masih anak baru nggak usah belagu lo!!"

Emosi. Milu menendang kursi, lalu menarik kerah Nina. "Kaya lo engga aja, belagu!"

Plak!

Tamparan keras itu membuat pipi Milu memerah. Mereka menjadi sorotan di kantin. Tidak ada yang berani memisahkan karena memang tidak ingin ikut campur.

Hampir seluruh siswi di SMA Jayakarta takut dengan Nina, sekalipun mereka mengancam dengan kekuatan harta, maka Nina bakalan manfaatkan dengan caranya sendiri. Misalnya, menjadikannya dompet.

"Bukan hanya sekali lo nantangin gue, lo masukkin nama gue di buku BK kan?! Lo juga sok-sok an membela orang lemah! Ngga usah berlagak kaya pahlawan deh lo!! " ucap Nina dengan bentakan.

"Lo takut?! " Milu tersenyum sinis.

Alis Nina menaut, lalu menepis tangan Milu yang memegang kerah seragamnya. "Lo, cuma sampah. Percuma lo sekolah, tapi enggak ada organisasi, menuhin kuota sekolah doang."

Milu menggeram mendengar perkataan Nina yang penuh penekanan itu. Kali ini kedua tangannya mengepal. Ditendangnya perut Nina hingga cewek itu tersungkur, menyebabkan seisi kantin bersorak seakan ini adalah pertarungan di dalam ring.

Milu meraih rambut cewek berambut gelombang itu, menjambaknya hingga ia meringis kesakitan. Tidak menyerah, Nina juga balas menjambak rambut Milu.

"Ga seru kalo jambak-jambakkan woy!" kata Milu.

Bruk!

Nina terjatuh lagi. Kali ini dia benar-benar geram dengan perlawanan Milu. Tangannya meraih kaki Milu hingga cewek mungil itu juga terjatuh.

Allureحيث تعيش القصص. اكتشف الآن