Nina sudah selesai di dandani oleh Karin, dan dia sekarang sedang digiring oleh teman-temannya menuju penghulu setelah Karim menyelesaikan ijab kabulnya, perlu kalian tau Nina menikah dengan adat Yogjakarta.

"Wih cantik banget yah Nina," Kata Gus Ilham kepada temannya.

"Iya Cantik, tapi tetap cantikan bidadari yang di sebelahku," jawab Ibnu sambil menggoda Aisyah.

Aisyah yang di goda suaminya seperti itu mencubit perutnya itu.

Gus Ilham yang melihat tingkah Ibnu dan Aisyah pun mendengus kesal, "Gak menghargai yang jomblo banget, iya gak Abizar," Gus Ilham meminta dukungan Gus Ilham.

Abizar tidak merespon perkataan Gus Ilham, sedari tadi matanya tertuju pada istrinya itu yang terlihat sangat cantik menurutnya.

"Ceilah.. gue lupa kalau dia udah bukan jomblo lagi," celetuk Gus Ilham yang melihat Abizar terus menatap Khairah.

"Hah, kalian pada kenapa?" Tanya Abizar yang kembali fokus kepada teman-temannya.

"Makanya kalau aku ngomong itu dengerin, mentang-mentang udah punya bidadari," katanya Gus Ilham.

Abizar yang terlihat masih bingung pun menatap Ibnu meminta dijelaskan kembali, "jadi gini ceritanya ada yang syirik sama kita gara-gara kita udah punya bidadari surga," kata Ibnu sambil melirik Gus Ilham.

Abizar mengangguk mengerti, "oh maksudnya Ilham belum punya pasangan," kata Abizar sengaja mengeraskan suaranya untuk menyindir Ilham.

"Masih mending aku jomblo gak punya pasangan daripada kamu udah punya pasangan tapi serasa jomblo," Bela Ilham karena dia tidak terima dihina Abizar.

Abizar menatap tajam Ilham "Aku gak akan gini kalau kamu udah nikahin DIA," Kata Abizar sambil menekankan kata DIA dan Abizar yang sudah tersulut emosi karena bagaimanapun masalahnya ada pada Ilham.

"Eits.. Sabar dong, kamu tenang aja bulan depan aku akan nikah jadi gak usah Khawatir, kamu bener seharusnya aku nikahin dia dulu sebelum kamu nikah, sekarang dia malah ngehidar dari aku," katanya sambil berbisik kepada Abizar takut tamu yang ada disini mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kayaknya kamu bakalan senasib sama aku hahaha," kata Abizar sambil tertawa.

"Suttt," kata Karim.

Abizar menghentikan tawanya, saking bahagianya dia jadi lupa tempat, dia lupa kalau sekarang dia sedang berada di pernikahannya Karim.

Dari kejauhan Khairah melihat Abizar yang sepertinya sedang berbicara dengan Gus ilham, entah apa yang dibicarakannya. Sepertinya mereka membicarakan hal serius karena terlihat dari raut muka Abizar yang terlihat marah tapi Khairah mengerutkan keningnya saat Abizar yang tiba-tiba tertawa, biasanya dia jarang sekali tertawa apalagi di tempat umum seperti itu.

Khairah melihat kesamping Abizar, dia melihat perempuan itu ada datang kesini. Entah kenapa hatinya merasa sesak. Untuk apa wanita itu datang kesini? Apakah dia temannya Nina atau Karim sehingga diundang kesini. Kalau Nina jelas tidak mungkin karena Khairah tau semua teman Nina. Atau memungkin teman Karim, tapi tidak mungkin soalnya Karim tidak berteman dengan perempuan. Lalu Khairah teringat kalau Abizar adalah temannya Karim Dan pasti Abizar yang mengajaknya kesini. Pikir Khairah.

"Astagfirullah, Kenapa aku jadi Su'uzon seperti ini," Batinnya.

Saking bengong dia tidak menyadari kalau sedari tadi Karin memanggilnya, "Ayo Khairah kita harus bersalaman kepada Nina," kata Karin sambil menarik tangan Khairah.

"Kebiasaan bengong aja terus, nanti kesambet baru tau rasa," Ceplos Salma.

"Suuut, gak boleh ngomong kaya gitu," kata Karin membela Khairah.

Mereka pun menyalami Nina dan Karim, "Selamat yah semoga Sakinah mawadah warahmah," kata Karin. Di susul oleh Khairah dan Salma.

Ketika sudah bersalaman dengan pasangan pengantin Khairah ditinggalkan oleh Karin dan Salma, bukan begitu sih, sebenarnya Karin ditarik oleh Salma ke meja persmanan, Khairah tidak ikut karena dia sedang berpuasa sunah hari ini.

Saking penuhnya orang yang berada disana Khairah tidak sengaja mendorong seseorang hingga terjatuh kelantai. Dia melihat orang terjatuhnya itu dan dia merasa terkejut ketika yang di tidak sengaja didorongnya itu perempuan itu.

"Kamu tidak apa-apa Aisyah,"

Suara itu, suara yang tidak asing di dengar ditelinga Khairah, lalu dia melihat kearah Abizar yang juga menatapnya. Dalam hati Khairah berpikir bahwa Abizar akan memarahinya karena telah menabrak wanitanya.

"Malah saling tatap lagi nih orang bukannya minta maaf," kata seseorang itu membuat Abizar maupun Khairah melepaskan kontak matanya.

Khairah baru tersadar saat orang yang tidak sengaja didorongnya itu telah kembali berdiri pasti orang yang disampingnya yang membantunya berdiri. Khairah menatap wanita yang terjatuh tadi, "Saya minta maaf tadi tidak sengaja ke senggol," kata Khairah kepada wanita yang diketahuinya bernama Asiyah itu.

"Iya tidak apa-apa, lagian itu bukan salah mbak sepenuhnya saya juga tadi kebingungan mecari jalan saking penuhnya orang disini niatnya mau nyalip dikit eh malah terjatuh," kata Aisyah.

"Kamu tidak ada yang luka?", kata seseorang yang di samping Aisyah itu sambil memegangi tangan Aisyah.

Khairah dibuat terkejut dengan perlakuan Ibnu barusan karena memegang tangan Aiasyah, kenapa lelaki di samping Aisyah itu berani sekali memegang tangan Aisyah, apa dia saudara laki-lakinya.

"Maaf Mas Saudaranya yah," kata Khairah yang sedang penasaran itu.

Orang yang Aya di depannya itu malah tertawa mambuat Khairah bingung, perempuan yang di sebelahnya itupun terlihat tertawa tapi sepertinya ditahannya.

"Abizar kamu tidak memberitahu nya tentang hubungan kami?" Tanya Ibnu membuat Khairah menatap Abizar.

"Mereka Suami Istri," kata Abizar.

Khairah merasa malu saat ini telah salah sangka kepada orang yang Ada di depannya itu dan juga suaminya.

"Kalau begitu saya permisi," kata Khairah yang merasa malu lalu dia pergi dari tempat itu.




___________________________________


Siap-siap part 21-24 sepesial yah.

Tungguin terus.

Makasih.

Wasalam

Nelly Nurul Awaliyah

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin