Chapter 30

3.3K 369 18
                                    

RATU PILIHAN

CHAPTER 30

Original Story by Sherls Astrella

---

Chanyeol merasakan Seungwan bergerak dalam tidurnya. Ia menutup buku yang sedang dibacanya dan meletakkannya di atas meja di sisi tempat tidur.

Sepasang mata biru jernih Seungwan menatap Chanyeol dengan bingung dan heran.

"Kau sudah bangun?" Chanyeol tersenyum lembut sambil merapikan rambut di kening Seungwan.

"Mengapa kau di sini?" tanya Seungwan. Matanya menjelajahi sekelilingnya dengan bingung, "Di mana aku?"

"Kita sudah berada di Istana dan sekarang kau tidur di atas tempat tidur kita."

"Tempat tidur kita?" ulang Seungwan heran.

Chanyeol tersenyum lembut. "Aku tidak bisa membiarkanmu terbangun di malam hari dan tidak seorang pun berada di sisimu." Chanyeol membaringkan diri di sisi Seungwan. "Aku ingin menjadi orang pertama yang kau lihat di saat kau membuka matamu yang indah itu."

Seungwan teringat luka tusuk di punggung Chanyeol. "Lukamu?"

"Sudah tidak apa-apa," katanya, "Yoona telah mengobatinya. Untung pedang itu tidak melukai daerah vital. Dalam beberapa hari ia akan sembuh." Dan Chanyeol tersenyum penuh kemenangan, "Lukaku masih lebih baik dari lukamu."

Mata Seungwan menjadi sendu. Ini semua karena tindakannya yang gegabah.

"Aku tidak apa-apa," Chanyeol menarik Seungwan ke dalam pelukannya.

Sepasang tangan Seungwan menyentuh dada Chanyeol. "Kau tidak boleh berada di dekatku," katanya sambil menjauhkan diri, "Aku tidak mau membuatmu sakit."

"Tidak apa," Chanyeol memeluk Seungwan erat-erat, "Aku tidak mudah sakit sepertimu," senyum nakal tersungging di wajah tampannya, "Aku bahkan ingin menyerap penyakitmu itu. Melihatmu terbaring tidak berdaya di tempat tidur sungguh membuat hatiku sakit daripada melihat tingkah liarmu."

"Aku dengan senang hati akan menularkannya padamu," Seungwan mencari tempat yang nyaman di dalam pelukan Chanyeol.

"Yoona memintaku menyuruhmu minum obat begitu kau sadar."

Senyum bahagia di wajah Seungwan langsung hilang.

"Aku tahu kau tidak menyukainya. Sejujurnya, sayangku," Chanyeol merangkum wajah Seungwan, "Aku ingin sekali menggantikanmu tetapi tidak untuk saat ini. Kau lebih membutuhkannya daripada aku."

Seungwan memasang muka masamnya.

"Jangan membuat hatiku sakit dengan melihatmu terbaring tanpa daya di tempat tidur, sayangku," bujuk Chanyeol, "Jadilah gadis manis yang penurut hingga kau pulih."

Seungwan melingkarkan tangan di leher Chanyeol – menahannya beranjak dari tempat tidur. "Aku tidak mau kau tinggalkan," rengek Seungwan manja.

"Jangan menggodaku, Seungwan," Chanyeol memperingatkan, "Kau tahu bagaimana ampuhnya godaanmu padaku hingga aku harus menahan diri sekuat tenaga untuk tidak berubah menjadi seorang monster."

"Jangan pergi," mata biru Seungwan menatap Chanyeol dengan sendu.

Chanyeol mengeluh panjang. "Tuhan akan menghukumku karena ini," keluhnya. Ia membaringkan Seungwan di tempat tidur, menindihnya dan membuainya dengan cara-cara manis yang ia ketahui.

RATU PILIHAN [pcy;ssw]Where stories live. Discover now