Agara -18

1.4K 86 2
                                    

"Goresan luka yang kau sayatkan akan menjadi pertahanan terbesarku untuk tidak kembali meletakkan harapan"

-penakelam-

***

"Loh kita kok lewat sini? Katanya mau ke Singapure?" Tanya Rara binggung. Bukannya apa-apa, tapi ia tak paham kenapa mereka malah melewati jalanan menuju kota Bandung. Bukankah seharusnya mereka memilih jalan jurusan ke bandara.

Agam tak menggubris pertanyaan Rara. Ia hanya terus fokus menyetir. Selain demi keselamatan, ia memang sengaja membuat Rara penasaran.

Rara yang merasa di acuhkan menjadi sebal. Ia mendengus keras-keras. Tapi seperti yang sering Agam lakukan, Agam tak pernah peka jika gadisnya itu sebal. Bukan. Bukan tidak peka. Tapi memang sengaja untuk pura-pura tidak peka. Menurutnya melihat wajah lucu Rara ketika sebal itu sungguh menyenangkan. Tapi bukan berarti dalam masalah serius Agam tetap mengacuhkan Rara. Agam tahu betul mana saatnya ia harus serius dan ia boleh bercanda.

Detik demi detik telah berlalu. Mereka sudah memasuki kota Bandung. Agam melirik Rara yang tengah tidur disampingnya. Agam memberhentikan mobilnya didepan sebuah kedai es krim. Bukan. Bukan itu tempat tujuannya. Ia hanya ingin membelikan es krim untuk Rara. Itu saja.

Mobil sudah terparkir sekian menit yang lalu. Namun Agam belum keluar juga dari mobil. Wajah polos gadis disampingnya ini begitu menarik hatinya. Iya, wajah Rara yang terlihat natural saat ia tertidur. Wajah Rara bagaikan cokelat baginya. Sangat manis dan sangat ia sukai. Tidak. Agam tidak mencintai Rara karena wajahnya yang cantik. Cinta itu tumbuh murni dari ketulusan hati Agam. Hanya saja Wajah Rara yang begitu polos selaras dengan hatinya yang begitu lembut. Hingga Agam tak kuasa memalingkan pandanganya ke objek lain. Wajah Rara lebih indah dari pelangi bagi Agam. Terlihat Hiperbola memang. Tapi itulah kenyataannya.

Jujur, Agam merasa sangat beruntung mendapatkan Rara. Mungkin yang gadis itu tau ia hanyalah Agam yang tidak serius dengan hubungan mereka. Ia tau kalau keputusannya untuk menjadikan Rara pacarnya itu terlalu terburu-buru. Bahkan terkesan seperti gurauan. Ia juga tau bahwa keputusan itu terlalu cepat bagi Rara. Ia baru mengenal Agam beberapa jam sebelumnya dan secara tiba-tiba Agam menjadikan Rara miliknya. Itu seperti ledakan bagi Rara. Tapi bagi Agam, itu awal hidup Agam yang baru. Rara adalah gerbang awal baru kehidupannya.

Rara bagaikan pelangi bagi Agam. Ya, pelangi yang muncul setelah hujan. Setelah hati Agam mendung hingga membuat Agam terjebak dalam hitamnya awan. Tapi kehadiran Rara membuat hidupnya kembali berwarna. Membuatnya kembali bangkit dan mulai meninggalkan awan hitam menuju indahnya warna-warna di pelangi. Bohong jika Agam tidak mencintai gadis itu. Ia sangat- sangat mencintai Rara. Rasa itu ada Jauh sebelum Rara menjadi miliknya. Jauh sebelum kejadian itu. Bahkan sebelum Rara mengenalnya. Tapi Rara tak perlu tau itu. Rara tak perlu tau seberapa lama Agam menyimpan perasaanya. Yang  perlu Rara tau hanyalah satu. Agam miliknya dan akan selalu ada disampingnya..

Selamanya.

***

Rara terbangun dari tidurnya. Ia mengerjabkan matanya sebentar untuk menetralkan pandangannya. Ia sedikit terkejut. Dimana Agam ? Kenapa Agam tidak ada disampingnya?. Rara membenarkan posisi duduknya dan sedikit mengencangkan ikatan rambutnya. Baru saja ia ingin turun dari mobil, tapi  dari kejauhan sudah nampak Agam yang berjalan ke arahnya dengan membawa 1 kantong kresek putih.

"Udah bangun?" Tanya Agam sedikit basa-basi. Rara hanya mengangguk meng-iyakan.

"Nih makan!" Agam menyodorkan kantong kreseknya yang berisikan 1 cup es krim rasa stroberi dan coklat.

"Wahhh makasih kak" mata Rara berbinar-binar melihat isi kantong kresek tersebut. Ia tersenyum ceria layaknya anak kecil. Agam yang melihat itu mau tak mau ikut tersenyum juga.

'Mereka mirip sekali, bahkan senyum  mereka sama' batin Agam.

Agam tersenyum kecut ketika sekelebat kenangan kelam di masa lalunya kembali teringat. Ya, kenangan bersama orang yang sangat ia sayangi. Kenangan bersama ..

Athalla.

🌛Agara🌛

Maaf ya part kali ini dikit hehe
Soalnya kalau mau dilanjutin kayanya jadi kurang bikin penasaran aja gitu wkwk

Jangan lupa vote dan komen :)


AgaraWhere stories live. Discover now