Agara -13

2.5K 141 12
                                    

Don't forget to watch the mulmed

Gua lagi suka lagu itu btw.

***

Sakit. Hati Rara begitu sakit mendengar pernyataan dari Agam, meskipun begitu Rara tetap mencoba mengukir senyum diwajahnya, seperti tidak terjadi apa-apa. Namun jauh dihati kecilnya, perasaannya tengah berkecamuk, campur aduk antara sakit dan rasa penasaran akan siapa Athalla.

Rara mencoba positif thinking, mungkin saja Athalla adalah saudara Agam, tapi sekarang Rara teringat fakta kalau Agam itu anak tunggal, yang berarti Athalla bukan adik atau kakaknya. Atau mungkin saudara jauh? Entahlah hanya Agam yang tau. Rara sih hanya bisa berharap kalau Athalla adalah saudara Agam, bukan wanita lain yang Agam cintai.

Percuma saja, meskipun otaknya sudah berusaha untuk berpikir positif, tetap saja didalam hati kecilnya ia penasaran siapa itu Athalla. Apa memang Rara harus tanya ke Agam langsung?.

Sudah Rara putuskan bahwa ia memang harus bertanya agar tidak terjadi kesalahpahaman antara ia dan Agam.

"Athalla siapa kak?"

"Temen dari kecil"

Temen? Bukan saudara dong berarti.

"Ohhh temen"

"Kenapa emang?"

"Gapapa" lagi lagi Rara tersenyum paksa.

Sudahlah, lagipula cuma temen. Tapi kalau saling sayang gimana?. Ehh gaboleh nevthink, kan wajar kalau sama sahabat. Batin Rara menepis pikiran negatifnya.

Mungkin karena terlalu banyak melamun memikirkan Athalla, Rara sampai tidak sadar kalau mobil Agam sudah terparkir didepan rumahnya. Agam hanya geleng geleng kepala melihat Rara yang masih saja belum sadar kalau mereka sudah sampai.

Tangan besar Agam terulur membelai rambut Rara lembut, "Hei, mikirin apa sih?"

Seketika lamunan Rara terbuyar, "Ehh nggak kok"

Rara menoleh kesamping kirinya kearah jendela.

"Udah sampe ya kak, Yaudah Rara masuk dulu, kak Agam mau ikut masuk?"

"Gausah"

"Ohh oke, makasih ya kak udah dianterin" Ucap Rara, kemudian beranjak membuka pintu dan keluar dari mobil.

Agam menurunkan jendelanya setengah,
"Iya sama sama"

Rara tersenyum lembut kepada Agam. Masih berdiri didepan pagar sampai akhirnya mobil Agam tidak ada lagi didepannya.

Rara menghembuskan nafas beratnya, membuka pagar rumahnya dengan lesu. Dan sialnya, sampai dirumah ia sudah dihadapkan dengan monster gigi, alias Aron.

Dengan santainya Aron melempar bantal sofa kemuka Rara, membuat Rara kesal karena lagi unmood banget.

"Tu muka lesu banget, kenapa?"

Rara menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa, kini ia duduk disamping Aron.

"Kenapa? Ada masalah disekolah?" Tanya Aron lagi sambil mengusap kepala adiknya itu lembut.

"Enggak kok kak" jawab Rara lesu.

"Sayangnya Lo gabisa bohong sama gue, lo lagi ada masalah kan?". Rara hanya diam.

"Yaudah gapapa kalau gamau cerita" Aron tersenyum lembut menenangkan.

Rara memilih memeluk Aron daripada menceritakan masalahnya, pelukan kakanya memang selalu dapat menenangkan Rara ketika ia tengah sedih karena suatu masalah. Sebenarnya Rara bisa saja menceritakan masalahnya ke Aron, tapi tidak, ia kan belum tau pasti siapa itu Athalla takutnya malah terjadi kesalahpahaman.

AgaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang