Agara -9

2.9K 151 0
                                    

Kini Rara dan Agam berada di kedai es krim, tentu karna Rara memintanya, lebih tepatnya sih memaksa.

Flashback on

"Kak Agam kenapa sihh kalau sama cewe itu cuek?"

"Gpp"

"Tuh kan cuek, padahal kan tadi kak Agam bisa ngomong panjanggggg bangetttt"

"B aja"

"Ihhh dasar cowo bunglon, berubah-ubah"

Agam masih tetap serius menyetir motor, selain demi keselamatan, dia sedang malas dengan ocehan ocehan Rara. Sementara Rara hanya cemberut kesal sambil memaki-maki Agam.

Dipinggiran jalan terlihat banyak sekali pedagang kaki lima, dan toko maupun kedai. Ada penjual cimol, rujak, ketoprak, bakso, toko aksesoris, toko sepatu, kedai es krim......wait, es krim? Itukan kesukaan Rara,

"KAK AGAM, BERHENTI!!!"

Reflek Agam langsung mengerem motornya, membuat bunyi klakson kendaraan dibelakangnya beriringan,

"Woy mas!! Jangan asal berhenti dongg! Dasar nggak punya otak" teriak Bapak berkumis lewat jendela mobil,

"Hehe iya pak maaf" jawab Agam.

"Kenapa nyuruh berhenti? Lo ngak kenapa kenapa kan? Atau Lo kebelet?" Tanya Agam panik.

"Itu ada es krim kak" Rengek Rara

"Trs?"

"Pengen,, beliin dong kak" jawab Rara dengan wajah puppy eyes nya. Agam membelalakan matanya,

"Jadi Lo nyuruh gue berhenti sampe teriak teriak gitu cuma karna es krim?!" Agam menatap horor Rara.

"Hehe iya kak, pliss"

Agam memutar matanya jengah, "hemm"

"Yeeeeyyy makasih kak Agam, kakak baik dehh"

"Baru nyadar?" Rara hanya cengengesan.

Agam memakirkan motor besarnya kedapan kedai bertuliskan, Nikonsia es krim, Nikonsia? Kayaknya Agam pernah denger nama itu. Tapi Entahlah Agam tak begitu memikirkan.

Flashback off

Agam menatap heran perempuan disebelahnya itu, bagaimana bisa ia menghabiskan 5 mangkok es krim? Agam hanya berdecak sambil menggelengkan kepalanya.

Es krim ke enam Rara sudah habis, ia menyenderkan tubuhnya kesenderan kursi dan tersenyum sumringah. Agam masih cengoh menatapnya, membuat Rara mengernyitkan dahi,

"Kenapa kak? Ada masalah?" Rara mengibaskan tangannya didepan mata Agam, membuat Agam tersadar.

"Kakak gakpapa kan ?"

"Gakpapa, cuma heran aja sama cewe disebelah gue"

Rara mengernyitkan dahinya, "Disebelah kakak? Aku dong?"

Agam menampakkan wajah datarnya, "Bukan !! ada Slendermen disebelah gue!"

"Seriusan mana kak? Aku nggak liat tuhh?" Rara tampak kebingungan mencari si Slendermen.

Yatuhan tolol banget sih ni bocah, batin Agam.

"YA LO LAH PAO !! MASA SLENDERMEN!!"
Rara yang mendengar malah cengengesan membuat Agam semakin geram.

Agam menghabiskan makanan yang baru saja ia pesan dengan tidak khusyuk. bagaimana tidak? Perempuan disebelahnya itu terus saja menganggunya, menanyakan ini itu yang sangatlah tidak berfaedah, membuat Agam kesal. Andai saja Agam membawa sianida, pasti ia sudah membunuh Rara dengan sianida itu, ohh tidak, Agam tidak sejahat nona J.

AgaraTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon