Jangan

2K 427 107
                                    

Masih flashback, cerita flashback ini mungkin akan lama untuk menguak fakta. Gegayaan thor thor.






"Doain gue mujaer!" Kata yujin penuh semangat.

Jantung yujin mendadak berdegup cepat. Dia takut sekalian senang. Takut di usir, senang akan bertemu bidadari.

"Eh tapi lo ikut gue deh, jadi tameng hehe" kata yujin mencari alasan agar minju mau bertemu dengannya.

"Yaelah cupu amat lo!"

"Kalo gue sendiri, takut di usir!"

"Yaudah buruan, keburu malem. Cinderella ntar dicariin" ucap yuri.

"Dihh, mujaer jangan sok jadi ratu elah!"

Mereka berdua berjalan mendekat ke rumah minju. Saat di depan pintu, tiba tiba saja pintu terbuka menampilkan minju dengan piayama kodoknya.

Minju yang baru membuka pintu dan melihat yujin pun buru buru menutupnya lagi. Minju ngga liat di sebelah yujin ada yuri.

"Eh minju minjuu" kata yuri yang menahan pintu agar tak tertutup.

"Loh yuri, ngapain?" Tanya minju heran setelah menyadari ada yuri di sebelah yujin.

"Mau mampir aja hehe" elak yuri yang tak di siapkan alasan oleh yujin.

"Ya..yaudah masuk yuk" ajak minju.

"Ga usah, kita ngobrol di teras rumah lo aja ya" kata yuri.

Minju pun tak kuasa menolak ajakan yuri karna yuri sendiri pun jarang untuk ke rumahnya.

Mereka duduk di bawah pohon jambu yang mana terdapat bangku panjang disana. Yuri duduk di antara minju dan yujin yang saling diam.

"Gimana liburan ju?" Tanya yuri.

"Asik kok" ucap minju tersenyum.

Yujin sedikit melirik ke arah minju, melihat senyum minju sedikit membuat dada yang tadinya sesak sedikit berkurang.

Yuri menyikut lengan yujin menyuruhnya bersuara. Yujin layak anak kecil yang takut pada orang dewasa sehingga dari tadi dia hanya diam dan menunduk.

"Ohiyaa, hp gue ketinggalan di mobil si monyet astagaa" ucap yuri bohong. Dia sama sekali ngga sempat membawa apa apa karna yujin menculiknya.

Yuri mengambil kunci mobil yujin lalu pergi menunggu yujin di dalam mobil. Yuri sempat memberi kode untuk bicara dengan minju.

Yujin tinggal berdua dengan minju, mereka saling diam tak bicara. Yujin tengaj berfikir mau bicara apa dia sekarang.

"Ha..hai" ucap yujin gugup yang mendapat hanya deheman dari minju.

"Gu..gue udah ujian kak" ucap yujin yang kembali memanggil minju kakak.

Ada rasa sakit dihati minju karna tak lagi mendengar panggilan sayang dari yujin.

"Ohya? Susah ngga?" Tanya minju mulai rileks.

"Susah, soalnya sendiri. Gak bisa kode kodean sama temen sebelah hehe" ucap yujin mencairkan suasana.

"Dasarrr"

"Hehe. Lo udah masuk tahun terakhir ya kak" kata yujin dan mendapat anggukan.

"Hmm, berarti tunangannya sebentar lagi dong" ucap yujin dengan suara pelan karna tak sanggup memikirkan bidadarinya yang bertunangan.

"I..iya" jawab minju.

"Dia baik ngga?" Tanya yujin.

"Baik" jawab minju singkat.

"Ngga bocah kayak gue ya kak hehe" tawa pahit yujin keluar mengingat saingannya yang cukup berat.

Minju diam, ia mendengar tawa yujin yang menyakitkan di telinganya. Apa yang minju lakukan pada yujin pasti ada alasan, ia tak mungkin ikut sakit dengan keadaan mereka sekarang. Hanya saja minju menyimpan semuanya rapat rapat.

"Waktu gue tinggal satu tahun lagi dong buat nemuin lo di sekolah" kata yujin.

Lagi lagi minju hanya diam.

"Gue sayang sama lo kak," kata yujin tiba tiba, membuat minju menutup matanya untuk menahan air mata yang menggenang.

"Gue emang gak bisa paksain lo buat balik lagi ke gue, tapi tolong jangan jauhin gue. Jangan menghilang dari pandangan gue untuk satu tahun ini" ucap yujin penuh kesedihan.

"Terus setelah satu tahun?" Tanya minju.

"Lo bakal lulus kan, terus tunangan" ucap yujin tersenyum miring menyiratkan kesakitan.

"Terus?"

"Terus gue gak mungkin gangguin istri orang" ucap yujin menatap minju.

"Tunangan kan belum jadi istri orang" kata minju.

"Usaha pun gue, kalo lo ngga mau, ya gimana? Hubungan yang di paksain juga ngga baik kak" kata yujin.

Minju diam tak dapat menjawab.

"Tapi gue pernah janji kan ngga bakal tinggalin lo. Selagi lo belum jadi istri orang, gue bakal tepatin janji gue kak" kata yujin senyum penuh keyakinan.

"Gausah, lo juga berhak bahagia" kata minju.

"Tapi bahagia gue itu elo" ucap yujin menatap dalam ke mata minju sambil tersenyum.

Minju pun menatap yujin, orang yang dia rindukan selama mereka tak bertemu. Minju tanpa sadar pun ikut tersenyum melihat yujin.









------


PRÈCIOUS [S3] || Jinjoo / ChaejinOn viuen les histories. Descobreix ara